Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Ibu dalam Filosofi Jawa

5 Agustus 2024   07:46 Diperbarui: 5 Agustus 2024   07:47 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi penulis 

Dalam filosofi Jawa, ibu memegang peran yang sangat penting dan dihormati. Ia bukan hanya sebagai pengandung dan pengasuh, tetapi juga sebagai sumber kasih sayang, kebijaksanaan, dan nilai-nilai luhur. Berikut beberapa aspek penting posisi ibu dalam filosofi Jawa:

1. Sumber Kehidupan dan Kasih Sayang: 

  • Ibu diibaratkan sebagai "tiang" atau "pondasi" keluarga. Ia melahirkan, merawat, dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. 

  •  Filosofi Jawa menekankan pentingnya kasih sayang ibu dalam membentuk karakter anak. 

  • Peribahasa Jawa seperti "Ibu tiang negara" dan "Ibu pertiwi" menggambarkan betapa pentingnya peran ibu dalam kehidupan.

2. Pembawa Nilai-Nilai Luhur:

  • Ibu berperan sebagai pengajar dan pembimbing moral anak-anaknya. 

  • Ia mengajarkan nilai-nilai luhur seperti sopan santun, kejujuran, dan tanggung jawab. 

  • Filosofi Jawa menekankan pentingnya "ngajeni wong tuwo" (menghormati orang tua), terutama ibu.

3. Simbol Kesucian dan Kebersihan:

  • Ibu dikaitkan dengan simbol kesucian dan kebersihan. 

  • Dalam tradisi Jawa, ibu dianggap sebagai "ratu" (ratu) dalam rumah tangga. 

  • Ia menjaga kebersihan dan kesucian rumah, serta mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anaknya.

4. Penghubung dengan Alam Gaib:

  • Dalam kepercayaan Jawa, ibu memiliki hubungan erat dengan alam gaib. 

  • Ia dianggap sebagai perantara antara dunia nyata dan dunia gaib. 

  • Ibu memiliki kemampuan untuk memohon berkah dan perlindungan dari alam gaib untuk keluarga.

Dengan demikian, dalam filosofi Jawa, Ibu bukan sekadar sosok yang melahirkan dan merawat, tetapi simbol dari sumber kehidupan, kasih sayang, dan kekuatan.  Ibu diibaratkan sebagai Ibu Pertiwi, bumi yang menopang kehidupan seluruh makhluk.  

Makna Ibu pertiwi dalam Filosofi Jawa:

  • Sumber Kehidupan: Ibu Pertiwi adalah sumber segala kehidupan.  Tanah yang subur, air yang jernih, dan udara yang segar adalah anugerah dari Ibu Pertiwi yang menopang kehidupan manusia dan makhluk lainnya. 

  • Kasih Sayang Tak Terbatas:  Ibu Pertiwi memberikan kasih sayang tanpa pamrih kepada semua makhluk.  Ia menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk hidup, tanpa membeda-bedakan.

  • Kekuatan dan Ketahanan: Ibu Pertiwi memiliki kekuatan dan ketahanan yang luar biasa.  Ia mampu menghadapi berbagai bencana alam dan tetap memberikan kehidupan bagi makhluknya.

  • Pelindung dan Pengayom: Ibu Pertiwi menjadi pelindung dan pengayom bagi semua makhluk.  Ia memberikan tempat berlindung dan keamanan bagi mereka yang membutuhkan.

  • Sumber Kebijaksanaan: Ibu Pertiwi mengajarkan kebijaksanaan dan nilai-nilai luhur kepada manusia.  Ia mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam, hidup berdampingan dengan alam, dan menghargai kehidupan.

Konsep Ibu Pertiwi tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa, seperti:

  • Upacara Adat:  Banyak upacara adat Jawa yang berkaitan dengan penghormatan kepada Ibu Pertiwi, seperti selamatan bumi, bersih desa, dan upacara panen.

  • Kesenian:  Kesenian Jawa seperti wayang kulit dan tari tradisional seringkali memuat cerita tentang Ibu Pertiwi dan nilai-nilai luhurnya.

  • Peribahasa:  Peribahasa Jawa seperti "Wong Jawa kuwi kaya bumi, ngemong kabeh" (Orang Jawa itu seperti bumi, mengayomi semua) menunjukkan penghargaan terhadap Ibu Pertiwi.

Makna mendalam ibu pertiwi dalam filosofi Jawa mengajarkan kita untuk:

  • Menghormati dan Mencintai Alam:  Kita harus menjaga kelestarian alam dan hidup selaras dengan alam.

  • Menjadi Pengayom dan Pelindung:  Kita harus saling mengayomi dan melindungi satu sama lain, seperti Ibu Pertiwi yang mengayomi semua makhluk.

  • Menjalankan Nilai-nilai Luhur:  Kita harus hidup dengan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, kasih sayang, dan kerendahan hati.

Konsep Ibu Pertiwi tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa, seperti:

  • Upacara Adat:  Banyak upacara adat Jawa yang berkaitan dengan penghormatan kepada Ibu Pertiwi, seperti selamatan bumi, bersih desa, dan upacara panen.

  • Kesenian:  Kesenian Jawa seperti wayang kulit dan tari tradisional seringkali memuat cerita tentang Ibu Pertiwi dan nilai-nilai luhurnya.

  • Peribahasa:  Peribahasa Jawa seperti "Wong Jawa kuwi kaya bumi, ngemong kabeh" (Orang Jawa itu seperti bumi, mengayomi semua) menunjukkan penghargaan terhadap Ibu Pertiwi.

Simpulannya bahwa pandangan tentang peran ibu dalam filosofi Jawa dapat bervariasi tergantung pada daerah dan tradisi.  Namun, secara umum, ibu memegang peran yang sangat penting dan dihormati dalam masyarakat Jawa. Hal ini tampak dari kaitan kata ibu dengan ibu Pertiwi. Ibu Pertiwi dalam filosofi Jawa bukan hanya simbol bumi, tetapi juga simbol kasih sayang, kekuatan, dan kebijaksanaan.  Konsep ini mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam, saling mengayomi, dan menjalankan nilai-nilai luhur.  Dengan memahami makna Ibu Pertiwi, kita dapat membangun kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan.

Referensi yang bisa dibaca: 

 "Serat Centhini": Karya sastra Jawa yang memuat berbagai nilai dan filosofi Jawa, termasuk peran penting ibu dalam keluarga.

 "Primbon Jawa": Buku pedoman Jawa yang berisi berbagai pengetahuan tentang kehidupan, termasuk peran ibu dalam keluarga.

 "Filosofi Jawa": Karya tulis yang membahas berbagai aspek filosofi Jawa, termasuk peran ibu dalam keluarga.

 Semoga penjelasan ini bermanfaat! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun