Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gabut atau Bosan? Penjelasan dan Tipsnya

3 Agustus 2024   13:13 Diperbarui: 3 Agustus 2024   13:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"Gabut" adalah singkatan dari "garing dan bete".  Artinya, kamu merasa bosan, jenuh, dan tidak punya kegiatan yang menarik untuk dilakukan. 

Nah karena gabut terkait dengan rasa bisan. Ada banyak teori tentang kebosanan, dan masing-masing menawarkan perspektif yang berbeda tentang fenomena ini. Berikut beberapa teori utama:

1. Teori Aktivasi Optimal (Optimal Arousal Theory): 

Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki tingkat aktivasi optimal yang mereka inginkan. Kebosanan terjadi ketika tingkat aktivasi seseorang terlalu rendah, sementara kecemasan terjadi ketika terlalu tinggi.  Ketika kita bosan, kita mencari stimulasi untuk meningkatkan tingkat aktivasi kita. Sebaliknya, ketika kita merasa terlalu terbebani, kita mencari cara untuk mengurangi stimulasi.

 Contoh: Seseorang yang bosan di kantor mungkin mencari hiburan seperti bermain game atau berselancar di internet. Seseorang yang merasa kewalahan dengan pekerjaan mungkin mencari ketenangan dengan meditasi atau berjalan-jalan di alam.

2. Teori Kebosanan Berdasarkan Ketidaksesuaian (Boredom-Based Discrepancy Theory):

Teori ini berfokus pada ketidaksesuaian antara harapan dan pengalaman. Kebosanan terjadi ketika pengalaman kita tidak sesuai dengan harapan kita tentang bagaimana seharusnya. Jika kita mengharapkan sesuatu yang menarik dan menantang, tetapi pengalaman kita membosankan dan monoton, kita akan merasa bosan.

 Contoh: Seseorang yang mengharapkan film yang menegangkan mungkin merasa bosan jika film tersebut ternyata membosankan.

3. Teori Kebosanan Berdasarkan Penghindaran (Boredom-Based Avoidance Theory):

Teori ini berpendapat bahwa kebosanan adalah respons terhadap stimulasi yang tidak menyenangkan atau tidak menarik.  Kita cenderung menghindari situasi yang membosankan karena mereka tidak memberikan kepuasan atau makna.

 Contoh: Seseorang yang bosan dengan pekerjaannya mungkin mencari pekerjaan baru atau hobi baru untuk menghindari kebosanan.

4. Teori Kebosanan Berdasarkan Perhatian (Attention-Based Boredom Theory):

Teori ini berfokus pada peran perhatian dalam kebosanan. Kebosanan terjadi ketika kita tidak dapat fokus pada sesuatu atau ketika perhatian kita terpecah-pecah. Ketika kita tidak dapat fokus, pikiran kita mengembara dan kita merasa bosan.

 Contoh: Seseorang yang mencoba membaca buku tetapi pikirannya terus mengembara mungkin merasa bosan.

5. Teori Kebosanan Berdasarkan Motivasi (Motivation-Based Boredom Theory):

Teori ini menghubungkan kebosanan dengan kurangnya motivasi. Kebosanan terjadi ketika kita tidak memiliki tujuan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Ketika kita tidak termotivasi, kita tidak merasa tertarik untuk terlibat dalam aktivitas apa pun dan kita merasa bosan.

 Contoh: Seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup mungkin merasa bosan dengan hidupnya.

Meski ada beberapa teori tentang bosan. Faktanya tidak ada satu teori yang dapat menjelaskan semua aspek kebosanan. Kebosanan adalah pengalaman yang kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor biologis, psikologis, dan sosial. Namun, Memahami teori-teori ini dapat membantu kita memahami dan mengatasi kebosanan dalam hidup kita.

Nah bagaimana saat kita gabut atau jenuh ataupun bosan. Berikut beberapa tips untuk mengatasi rasa gabut:

1. Cari Aktivitas yang Menyenangkan:

  • Hobi: Kembali ke hobi lama atau coba hobi baru seperti melukis, menulis, bermain musik, memasak, atau berkebun.

  • Olahraga: Gerakan fisik bisa membantu melepaskan endorfin dan meningkatkan mood.

  • Bermain Game: Pilih game yang menantang atau menghibur.

  • Nonton Film/Serial: Temukan film atau serial yang menarik perhatianmu.

  • Baca Buku:  Pilih buku yang sesuai dengan minatmu.

2. Berinteraksi dengan Orang Lain:

  • Bertemu Teman:  Ajak teman untuk ngobrol, makan bersama, atau melakukan aktivitas bersama.

  • Bergabung dengan Komunitas: Cari komunitas yang sesuai dengan minatmu.

  • Berpartisipasi dalam Acara:  Hadiri acara sosial atau festival.

3. Lakukan Hal Produktif:

  • Belajar Hal Baru:  Ikuti kursus online, belajar bahasa baru, atau pelajari keterampilan baru.

  • Bereskan Rumah:  Membersihkan dan menata rumah bisa membuatmu merasa lebih tenang.

  • Membuat Daftar Tugas:  Buat daftar tugas yang ingin kamu selesaikan dan kerjakan satu per satu.

  • Menulis Jurnal:  Tuliskan pikiran dan perasaanmu dalam jurnal.

4. Manfaatkan Waktu Luang:

  • Istirahat:  Tidur yang cukup dan relaksasi bisa membantu mengatasi rasa lelah dan bosan.

  • Meditasi:  Latihan meditasi bisa membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus.

  • Berjalan-jalan di Alam:  Berjalan-jalan di taman atau hutan bisa menyegarkan pikiran.

5. Hindari Kebiasaan Negatif:

  • Menggunakan Gadget Berlebihan:  Batasi penggunaan gadget dan fokus pada aktivitas lain.

  • Menonton TV Terus-menerus:  Pilih program yang bermanfaat atau melakukan aktivitas lain.

  • Makan Berlebihan:  Makanlah dengan porsi yang cukup dan hindari makanan yang tidak sehat.

Mungkin rasa gabut adalah hal yang normal.  Yang penting adalah kamu bisa menemukan cara untuk mengatasinya dan memanfaatkan waktu luang mu dengan baik. 

Semoga penjelasan ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun