"Gabut" adalah singkatan dari "garing dan bete". Â Artinya, kamu merasa bosan, jenuh, dan tidak punya kegiatan yang menarik untuk dilakukan.Â
Nah karena gabut terkait dengan rasa bisan. Ada banyak teori tentang kebosanan, dan masing-masing menawarkan perspektif yang berbeda tentang fenomena ini. Berikut beberapa teori utama:
1. Teori Aktivasi Optimal (Optimal Arousal Theory):Â
Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki tingkat aktivasi optimal yang mereka inginkan. Kebosanan terjadi ketika tingkat aktivasi seseorang terlalu rendah, sementara kecemasan terjadi ketika terlalu tinggi. Â Ketika kita bosan, kita mencari stimulasi untuk meningkatkan tingkat aktivasi kita. Sebaliknya, ketika kita merasa terlalu terbebani, kita mencari cara untuk mengurangi stimulasi.
 Contoh: Seseorang yang bosan di kantor mungkin mencari hiburan seperti bermain game atau berselancar di internet. Seseorang yang merasa kewalahan dengan pekerjaan mungkin mencari ketenangan dengan meditasi atau berjalan-jalan di alam.
2. Teori Kebosanan Berdasarkan Ketidaksesuaian (Boredom-Based Discrepancy Theory):
Teori ini berfokus pada ketidaksesuaian antara harapan dan pengalaman. Kebosanan terjadi ketika pengalaman kita tidak sesuai dengan harapan kita tentang bagaimana seharusnya. Jika kita mengharapkan sesuatu yang menarik dan menantang, tetapi pengalaman kita membosankan dan monoton, kita akan merasa bosan.
 Contoh: Seseorang yang mengharapkan film yang menegangkan mungkin merasa bosan jika film tersebut ternyata membosankan.
3. Teori Kebosanan Berdasarkan Penghindaran (Boredom-Based Avoidance Theory):
Teori ini berpendapat bahwa kebosanan adalah respons terhadap stimulasi yang tidak menyenangkan atau tidak menarik. Â Kita cenderung menghindari situasi yang membosankan karena mereka tidak memberikan kepuasan atau makna.
 Contoh: Seseorang yang bosan dengan pekerjaannya mungkin mencari pekerjaan baru atau hobi baru untuk menghindari kebosanan.