Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: Latar  belakang  masalah  dari  praktik  layanan Konseling  kelompok ini yaitu:
a. Dari  hasil  penyebaran player ke 2 grup kelas  X TKRO 1 dan 2 yang memiliki tujuan sukses dan belum bisa menerapkan disiplin belajar di sekolah
b. Peserta  didik  belum  mampu  menerapkan manajemenwaktu  sesuai  skala  prioritas terutama dalam hal belajar
c.  Peserta didik belum memiliki jadwal kegiatan belajar dirumah  sehingga  belum  mampu mengatur dirinya dengan situasi belajar serta aturan yang berlaku didalamnya
Praktek  aksi  PPL  konseling  kelompok  ini penting untuk dibagikan karena:
a. Praktik  layanan  Konseling  kelompok  ini
dapat dijadikan referensi dalam mengatasi permasalahan yang sama yaitu mengenai disiplin belajar
Â
b. Penggunaan teknik WDEP dengan
pembuatan plening tugas jadwal kegiatan belajar dalam mengatasi disiplin belajar peserta didik. Dengan teknik ini peserta didik akan terbiasa menyusun jadwal kegiatan belajar serta menerapkannya sehingga akan terbiasa melaksanakan sesuatu sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Yang menjadi peran dan tanggung saya dalam praktik ini adalah:
a. Mengikuti dan melibatkan diri dengan penuh
semangat dalam semua kegiatan PPL untuk pengembangan kompetensi profesional sebagai guru BK di sekolah
b. Mempersiapkan   segala   sesuatu   yang diperlukanuntuk    pelaksanaan    PPL
konseling kelompok ini, seperti menyiapkan RPL konseling kelompok, flyer. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan beberapa guru mata pelajaran terkait pelaksanaan PPL, mengkondisikan peserta didik, menyiapkan ruangan lengkap dengan media yang dibutuhkan serta menyiapkan sarana dan prasarana lainnya.
c.  Sebagai  guru  BK  yang  mempunyai  peran
fasilitator untuk membimbing peserta didik agar  mampu  menemukan  permasalahan yang ada pada dirinya serta mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan mandiri
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,Yang menjadi tantang untuk mencapai tujuan aksi PPL Konseling  kelompok:
1. Menentukan  waktu  pelaksanaan  layanan Konselingkelompok  dikarenakan  tidak sesuai dengan jadwal BK di kelas tersebut sehingga perlu adanya koordinasi dengan gurumata  pelajaran  terkait  perizinan menggunakan jam pelajaran di kelas tersebut untuk melaksanakan  layanan  konseling kelompok
2. Peserta didik masih malu-malu dalam mengutarakan permasalahan atau memberikan  masukan   pada   saat konseling kelompok. Namun semua bisa mengutarakan permasalahannya, memberikan masukan bahkan tanggapan.
Yang terlibat aktif pada saat pelaksanaan aksi
PPL bimbingan kelompok, antara lain:
1. Guru BK sebagai fasilitator
2. Peserta didik sebagai penerima layanan
Aksi :
Langkah-langkah apa
yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat
/ Apa saja sumber daya atau materi yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi iniLangkah-langkah yang dilakukan:
Membuat seperangkat RPL konseling kelompok sesuai dengan pendekatan dan metode yang digunakan sehingga diharapkan mampu meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik
Strategi yang digunakan :
Proses    pelaksanaan    konseling  kelompok
menggunakan pendekatan realitas (WDEP), antara lain:
Want=  keinginan  konseli  dalam  kehidupannya
terutama dalam hal belajar dan kesuksesan, konseli menceritkan keinginannya dalam hal belajar terutama kehadiran dan tugas-tugas yang belum terselesaikan.
Do=  perilaku  yang  akan  dilakukan  untuk
mecapai tujuan yang diharapkan yaitu memiliki tanggung jawab belajar
Evaluation=  melakukan  penilaian  diri  konseli untuk menentukan keefektivan yang dilakukan bagi  pencapaian  kebutuhannya,  mengevaluasi perilaku yang telah dilakukan apakah efektif.
Planning=  rencana  perubahan  perilaku  yang akan dilaksanakan oleh konseli
Ketika pelaksanaan konseling kelompok, konseli
berperan aktif dan mampu mengungkapkan permasalahan yang dialaminya terutama tanggung jawab belajar, konselor menuntun konseli untuk melakukan perubahan perilakunya menggunakan teknik WDEP, konseli mampu melaksanakannya dengan baik. Konseli mampu menunjukkan perubahan perilakunya menjadi lebih baik terutama dalam hal belajar walau masih membutuhkan proses tapi perubahannya sudah nampak.