Mohon tunggu...
Siti Hajar as anjar
Siti Hajar as anjar Mohon Tunggu... Lainnya - Fungsional Administrator Kesehatan Ahli Madya, Kemenkes 🇮🇩 🇮🇩

Imajiner keeper, loves growing and developing learning by process and experience, and follow the passion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Manners is Number One...."

2 Juni 2022   07:30 Diperbarui: 21 April 2023   07:55 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A Man’s manners are a Mirror in which he shows his portrait. – Johann Wolfgang von Goethe melalui quitpit.com.

Manners bukan hanya terbentuk dari aturan yang diikuti dan dilakukan hanya untuk satu waktu saja pada saat dibutuhkan. Manners bisa terbentuk dari  interaksi proses keseharian yang menjadikannya kebiasaan atau habbit untuk selalu bersikap baik dan berperilaku baik.


Manners dan Integritas           

Bagi kita yang masih bekerja, menjaga manners sama halnya menjadikan kita manusia yang berintegritas. Dimanapun kita, sebagai apapun diri kita ingatlah manners dengan orang lain sama halnya kita menjaga adab dengan keluarga kita, orang tua kita dan orang disekitar kita.

Melalui bukunya from Effectiveness to Greatness yang berjudul “The 7 Habits of Highly Effective People”, Stephen Covery menulis dalam bukunya, “honesty is telling the truth, in other word, conforming our words reality-integrity is conforming to our words, in other words, keeping promises and fulfilling expectations.” 

Jika diartikan, kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan kenyataan. Sedangkan integritas membuktikan tindakannya sesuai dengan ucapannya.

Sedangkan manners adalah bagian dari integritas, merupakan sopan santun terhadap orang lain yang tidak berhenti saat kita membutuhkan dengan orang tersebut saja. Kemudian berubah sikap, ketika sudah tidak terkait lagi. Hal ini menunjukan kepribadian kita yang tidak  ‘spontan’ dan tidak jujur dengan diri sendiri dan orang lain.

Gambaran manners dapat kita ilustrasikan pada 2 orang karyawan yang akan ke toilet. Kedua karyawan ada yang baru bekerja 1 Tahun dan satu lagi sudah 2 Tahun, cara keduanya masuk ke toilet memiliki manners yang berbeda. 

Pada karyawan yang sudah 2 Tahun bekerja  masuk dengan menendang pintu dan berisik, tanpa memikirkan orang yang ada didalamnya. Lain halnya pada karyawan yang baru bekerja 1 tahun, masuk dan membuka pintu dengan hati-hati dan pelan, takut menganggu orang di dalamnya.

That’s the manners..., yang bisa berubah oleh waktu dan karena pengaruh lingkungan.

Pada akhir artikel ini, kita bisa mengambil kalimat motivasi dari  Coach Yudi Candra yang dinarasikan via instagram beliau. Kalimat motivasi ini coba dibayangkan bukan hanya untuk atasan kita saja ya..., tapi bisa untuk menjaga manners kita kepada orang yang pernah berjasa terhadap kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun