Mohon tunggu...
Siti Hajar as anjar
Siti Hajar as anjar Mohon Tunggu... Lainnya - Fungsional Administrator Kesehatan Ahli Madya, Kemenkes 🇮🇩 🇮🇩

Imajiner keeper, loves growing and developing learning by process and experience, and follow the passion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Manners is Number One...."

2 Juni 2022   07:30 Diperbarui: 21 April 2023   07:55 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter orang yang hidup lintas generasi (Gen) tentunya berbeda-beda, seiring dengan perkembangannya yang pesat, lingkungan yang lebih maju dan mempengaruhi pola hidupnya. Namun manners menjadi  prinsip dasar yang krusial dan perlu ditanamkan setiap generasi sedari dini, karena menjaga manners sama halnya kita menjaga peradaban.

Karakter generasi (Gen) Y yang saat ini sebagai orangtua Gen X, memiliki peranan penting dalam membentuk perkembangan mannersnya. Demikian pula perkembangan manners Gen Z dan Alpha, tergantung dari karakter orangtua  dari generasi sebelumnya.

Siapa saja Gen X, Y, Z dan Alpha?. Menurut Widia Kurniasih (dalam artikel mengenal Generasi Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha), Gen Y adalah generasi kelahiran Tahun 1965-1980 dengan karakteristik mandiri, disiplin, pekerja keras logis dan mengutamakan karir. Adapun Gen X adalah  generasi kelahiran  Tahun 1981-1995, dikenal dengan karakternya begitu ekspresif dan lebih mengutamakan diri mereka.

Sedangkan Gen Z adalah generasi kelahiran Tahun 1996-2010, dengan karakter berpikiran terbuka, suka keberagaman, menyukai hal-hal baru, berfikir kritis dan ingin menjadi berbeda atau membawa perubahan. Dan Gen Alpha  adalah generasi kelahiran Tahun 2011-sekarang, memiliki karakter cenderung lebih cerdas, cepat memahami situasi dan dapat mengenali sesuatu dengan baik. Pembentukan manners pada Gen Alpha, perlu kemampuan ekstra dan lebih kreatif, karena sebagian Gen Alpha amat bergantung oleh gadget dan kurang bersosialisasi.


Pengabaian Manners

Pengabaian manners atau sopan santun yang terjadi disebabkan karakter setiap generasi berbeda, demikian pula dengan manners-nya. Tidak heran banyak kalangan muda di cap oleh Gen Baby Boomers (generasi lahir 1946-1964) tidak punya manners, namun tetap saja tidak memperdulikannya. 

Sebagai contoh kejadian di kereta api yang penuh sesak, ada seorang nenek sedang berdiri sementara semua orang didepannya duduk tidak peduli. Semua yang duduk di kereta api tersebut malah sibuk dengan gadget dan earphone, yang lain mengobrol,  dan yang lainnya pura-pura tidur.                                                                                                                                                                                                                                   Hal simpel pengabaian manners adalah ketika seseorang bertanya melalui chat, namun di akhir pembicaraan tidak ada kata penutup seperti,"ok bye” atau “terimakasih”. 

Tingkah laku yang tidak disadari tersebut, sama halnya tidak menghargai orang lain, yang mungkin kita menganggap seperti membuang energi. Sebenarnya tidak sulit memberikan tanggapan atau komentar, menunjukkan sikap kita menghargai orang lain, ringan tapi banyak orang menganggap remeh. 


Perlunya Menjaga Manners

Kenapa sih... kita perlu menjaga manners?, menjaga good manners sama halnya menjaga adab dan memelihara peradaban di lingkungan sosial pergaulan kita. Ketika kita menunjukkan good manners saat berinteraksi dengan anak atau teman, hal tersebut otomatis selain menceritakan kepribadian kita pada orang lain, sekaligus  menjadi contoh yang akan ditiru lainnya. 

Oleh karena itu kepribadian seseorang sering dikaitkan dengan latarbelakang lingkungan keluarga atau orangtua, tidak heran yang menegurnya mengkaitkan dengan didikan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun