Jangan cepat merasa bosan, atau cepat merasa "cukup". Jangan terlalu terburu-buru atau punya target yang terlalu ambisius dalam karir. Banyak yang beralasan pindah-pindah perusahaan karena ingin segera meraih posisi manajerial di umur yang masih muda.Â
Nikmati aja dulu, guys. Segalanya butuh proses, dan jika prosesnya agak lama dari yang kalian inginkan, bersabar.Â
3. Resign karena gak tahan banting?
"Bos ku tuh demanding gila. Aku stress", "Gila, kerjaan gue gak ada abisnya! Gue stress", "Buset deh, tiap hari aku lembur terus... pusing! Gak tahan lagi!", "Gila deh, kantor aku politiknya kenceng banget! Sikut sana sini!", dan segudang alasan lainnya.Â
Oke, yang ingin saya katakan di sini adalah, jangan kalian resign karena suatu masalah yang sebenarnya bisa diatasi dan dikomunikasikan. Pressure itu di hampir setiap perusahaan akan selalu ada.Â
Pikirkan baik-baik mengapa kalian memutuskan resign, karena alasan kalian resign akan selalu ditanyakan saat wawancara kerja. Jangan hanya karena emosi sesaat, lalu ingin resign.Â
4. Pastikan resign dengan rencana yang pasti.
Ada banyak orang yang memutuskan resign tapi gak tahu mau kemana setelah itu. Jangan pernah resign sebelum kalian tahu apa yang akan kalian lakukan setelahnya. Jangaaaaan~. Mencari pekerjaan itu tidak mudah, guys.Â
Persaingan berat jika kalian tidak berstrategi ria. Memangnya mau kalian resign tapi kemudian dapat perusahaan yang lebih gak menjanjikan dibanding yang sebelumnya? Memangnya mau kalian resign terus nganggur bertahun-tahun?
5. Be realistic and logic when marketing yourself.
Permasalahan anak muda jaman now, seringkali "menjual" dirinya terlalu mahal. Oke, lulusan S2 luar negeri, beasiswa LPDP, tapi pengalaman kerja baru setahun, lalu tiba-tiba melamar jadi Asisten Manajer dan meminta gaji yang meroket 400% dari gaji dia terakhir bekerja.Â