Meskipun memiliki peran yang sangat penting, hukum sebagai kontrol sosial juga menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, perubahan nilai dan norma masyarakat. Perubahan nilai dan norma yang cepat dapat membuat hukum menjadi tidak relevan dan sulit untuk diterapkan. Kedua, globalisasi. Globalisasi membawa masuk berbagai pengaruh budaya asing yang dapat memunculkan perilaku menyimpang yang sulit dikendalikan oleh hukum. Ketiga, teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat menciptakan ruang-ruang baru untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum, seperti kejahatan siber.
Contoh Hukum:
1. Undang-Undang Lalu Lintas: Menetapkan aturan seperti kewajiban menggunakan sabuk pengaman, batas kecepatan, larangan mengendarai dalam pengaruh alkohol, dll. Tujuannya untuk keselamatan pengguna jalan.
2. Kitab UU Hukum Pidana: Melarang tindakan kriminal seperti pencurian, penganiayaan, pembunuhan, dll. Sanksinya dapat berupa denda atau penjara.
3. Peraturan di Tempat Kerja: Aturan tentang jam kerja, cuti, larangan pelecehan seksual, dll. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang tertib dan produktif.
Contoh Kontrol Sosial:
1. Peran Keluarga: Orang tua mendidik anak-anak agar berperilaku sesuai norma masyarakat, seperti sopan santun, jujur, dan disiplin.
2. Pengaruh Teman Sebaya: Tekanan kelompok teman dapat mendorong seseorang untuk mengikuti atau menghindari perilaku tertentu agar diterima.
3. Pengawasan Masyarakat: Masyarakat dapat memberikan tekanan sosial seperti celaan atau isolasi terhadap perilaku menyimpang.
Peran mahasiswa dalam memerankan hukum sebagai Control sosialÂ
Mahasiswa memiliki peran besar dalam memastikan masyarakat berjalan dengan baik. Â Pendidikan mereka memberi mereka alat untuk angkat suara ketika ada hal-hal yang tidak beres. Mereka dapat menentang hukum dan kebijakan yang tidak adil, dan menjadi suara bagi orang-orang yang tidak didengar. Â Dengan memberikan contoh yang baik dan mendorong keadilan, para siswa membantu menciptakan perubahan positif dan membuat semua orang bertanggung jawab. Â Dengan bekal ilmu pengetahuan yang luas dan pemikiran kritis, mereka mampu menganalisis berbagai isu sosial yang terjadi. Melalui berbagai aksi, seperti demonstrasi damai, diskusi terbuka, atau penelitian, mahasiswa dapat menyuarakan aspirasi masyarakat dan memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah. Selain itu, mahasiswa juga berperan sebagai pengawas terhadap pelaksanaan hukum dan kebijakan publik. Dengan demikian, mahasiswa turut berkontribusi dalam menciptakan tatanan masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan.