Temanku yang hatinya sedang di pimpin oleh ketidak pedulian untuk sangat berfikir. Kesadaran dari sikap yang salah, keegoisan, dan kemarahan yang sangat tak perlu, datang seiring dengan penyesalan. Janganlah terus memelihara kemarahan dan keegoisan, karena sejatinya semuanya akan merusak diri sendiri. Janganlah terburu memberikan penilaian bahwa orang yang diam saat kita sedang dikuasai nafsu dan amarah adalah orang yang sangat tidak peduli dengan susah kita. Mereka sedang sangat berfikir, dan sangat peduli dengan anda. Hanya saja mereka tak mau ikut meminum racun nafsu dan amarah anda, mereka sedang berfikir keras agar racun itu berubah menjadi madu.
Sebelum Tuhan benar – benar menampar kita, berhentilah dari membuat-Nya kesal.
Lindi terus berlari menyusuri lorong – lorong rumah sakit sembari memanggil – manggil nama ibunya. Derai air mata dan isak tangisnya tak reda sampai langkahnya terhenti didepan pintu masuk kamar jenazah. Dua orang asisten dokter dan satu orang petugas penjaga keamanan merampah badanya yang terus meronta – ronta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H