Pernahkan saudara dibatasi geraknya (ditelikung) seperti Markus? Markus pernah dipatahkan Paulus, namun Markus tidak putus! Â Markus pernah ditolak menjadi anggota tim, namun justru menjelma menjadi orang penting bagi tim. Kira-kira hati markus terbuat dari apa ya? Belajarlah mendukung sekalipun pernah ditelikung!
Ketiga, sebagai anggota tim, apakah yang dapat kita pelajari dari Yustus di ayat ini?
Tetaplah mendukung sekalipun peranmu tidak segunung.
Dalam Kolose 4: 11 tertulis demikian "dan dari Yesus, yang dinamai Yustus. Hanya ketiga orang ini dari antara mereka yang bersunat yang menjadi temanku sekerja untuk Kerajaan Allah; mereka itu telah menjadi penghibur bagiku."
Nama Yustus hanya disebut satu kali ini dalam Alkitab. Perjalanan pelayanannya tidak banyak diceritakan oleh paulus atau rasul lain. Perhatikanlah, kalau Yustus disebut teman sekerja, maka Markus dan Aristarkhus adalah juga teman sekerja Paulus. Kalau Yustus disebut penghibur dalam kesusahan Paulus, maka Markus dan Aristarkhus adalah juga penghibur Paulus. Apa yang dikerjakan Yustus bisa dikerjakan orang lain.
Yustus tidak memiliki distinction atau perbedaan yang bisa diunggulkan. Namun demikian Yustus tidak pernah meniNggalkan Paulus.
Sekalipun perannya tidak menonjol, Yustus tetap setia bekerja Sekalipun perannya tidak segunung, Yustus tetap mendukung. Dan Paulus mengatakan bahwa mereka (termasuk Yustus) adalah penghiburanku.
Penghiburan dalam konteks ini berarti pelipur lara yang meringankan dengan memberikan kelegaan yang menenangkan, atau menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan (Yun: paregoria-paregoric=obat penenang)
Dalam Matius 25: 14-30 Tuhan Yesus menceritakan tentang tiga pelayan. Pelayan yang petama diberi lima talenta, pelayan kedua diberi dua talenta dan pelayan ketiga diberi satu talenta. Pelayan ketiga memendam talenta yang hanya satu itu dalam tanah. Sementara pelayan pertama dan kedua menggunakan dan mengembangkan apa yang dipercayakan Tuannya.Â
Matius 25:21 mengatakan Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.Â
Tetaplah setia walaupun peranmu tidak seberapa...