Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer dari Sekolah Vokasi IPB University berhasil mengembangkan sebuah sistem penyiraman tanaman otomatis berbasis Internet of Things (IoT) untuk perkebunan di Desa Pusaka Nambo, Kampung Ramah Lingkungan. Proyek ini, yang dinamakan "Garden Warden," bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah secara efisien dan mendukung pertanian modern dengan menggunakan teknologi canggih.
Proyek ini dipimpin oleh Zata Ismah Sumayyah dengan anggota tim Sista Naelly Adzimi, Divo Wibowo Adi, Muhammad Fathurrahman, Muhammad Tsabit, Muhammad Rafid Habibi Tambunan, Stephen Nathaniel, Muhammad Karim Bachtiar, dan Ramma Dwi Rachmat, di bawah bimbingan Dr. Ir. Irmansyah, M.Si.
Inovasi dalam Pertanian
Sistem "Garden Warden" ini memanfaatkan sensor kelembaban tanah yang terhubung dengan modul mikrokontroler ESP32 dan aplikasi Telegram. Sensor ini mengukur tingkat kelembaban tanah secara real-time, dan data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengontrol pompa air secara otomatis. Dengan demikian, penyiraman akan dilakukan hanya saat dibutuhkan, menghemat air dan memastikan tanaman mendapatkan jumlah air yang optimal.
Tujuan dan Manfaat
Sistem ini dirancang untuk memantau dan mengatur penyiraman tanaman secara otomatis, memastikan bahwa tanaman menerima dosis air yang tepat dan tidak berlebihan. Dengan demikian, sistem ini dapat membantu mengurangi penggunaan air dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Fitur Utama
1. Sensor Kelembaban Tanah: Mengukur kelembaban tanah secara akurat untuk menentukan kebutuhan penyiraman.
2. Modul Mikrokontroler ESP32: Menghubungkan sensor dengan sistem kontrol penyiraman dan aplikasi Telegram melalui jaringan WIFI.
3. Aplikasi Telegram: Berfungsi sebagai antarmuka pengguna untuk memantau dan mengontrol sistem penyiraman secara jarak jauh.
4. Pompa Air Otomatis: Diaktifkan berdasarkan data kelembaban tanah, memastikan efisiensi penggunaan air.
Manfaat dan Implementasi
Implementasi sistem ini di perkebunan Desa Pusaka Nambo telah menunjukkan hasil yang positif. Petani setempat tidak lagi perlu memantau dan menyiram tanaman secara manual, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Selain itu, penggunaan air menjadi lebih efisien, dan tanaman dapat tumbuh dengan lebih sehat dan produktif.
Proyek ini juga menunjukkan potensi besar dalam mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan teknologi IoT, proses pertanian menjadi lebih modern dan efisien, sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Harapan dan Pengembangan Lebih Lanjut
Tim mahasiswa berharap bahwa proyek "Garden Warden" ini dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan teknologi pertanian lainnya. Mereka juga berencana untuk mengembangkan sistem ini lebih lanjut dengan menambahkan fitur-fitur baru, seperti prediksi cuaca dan analisis data menggunakan machine learning untuk mengoptimalkan pola penyiraman.
Dengan adanya inovasi seperti ini, pertanian di Indonesia dapat terus berkembang menuju masa depan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Proyek "Garden Warden" adalah bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
Sekolah Vokasi IPB University dan para pembimbing proyek berharap bahwa proyek ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan di Desa Pusaka Nambo dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H