Mohon tunggu...
Siska Julianti
Siska Julianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Book

Teka-Teki Mora

21 Januari 2024   02:15 Diperbarui: 23 Januari 2024   23:53 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dirasa sudah mendapat cukup banyak informasi, Mora mulai berjalan sesuai dengan arahan warga sekitar.

Sampailah Mora di depan gubuk yang terlihat akan roboh dengan dikelilingi beberapa tumpukan sampah. Mora bingung, benarkah ini rumah Ayahnya?

Adegan 10: Teras Rumah Pak Petra: Pagi Hari

(Kemarahan Mora ketika Pak Petra membenarkan ucapan Mora bahwa beliau adalah Ayahnya).

"Permisi, apa benar ini rumah Pak Petra?" teriak Mora.

Tiba-tiba keluar laki-laki dengan badan kurus dan pakaian yang cukup lusuh. Mata tuanya menatap Mora dengan bingung.

"Betul saya Petra mba, mba siapa ya dan ada keperluan apa?" tanyanya.

Mora menahan rasa marah ketika Pak Petra membenarkan pertanyaannya. Namun, Mora harus tetap menahan amarahnya.

"Saya Mora pak. Kebetulan saya kesini karena ada beberapa keperluan sama bapak." Ucap Mora.

"Boleh mba, tapi maaf paling ngobrolnya di sini soalnya rumah saya kotor kalau mba masuk ke dalam."

Mora langsung melontarkan pertanyaan pada Pak Petra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun