Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tentang Kehilangan dan Penerimaan dalam Film Perayaan Mati Rasa

1 Februari 2025   07:00 Diperbarui: 31 Januari 2025   20:00 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Perayaan Mati Rasa (2025). (Sumber: IMDb)

Pada intinya, yang membuat film ini berhasil membuat haru adalah jalan ceritanya. Siapa yang tidak menangis kalau berbicara tentang kematian orang tua? Semua anak sepertinya akan terenyuh dan tersayat dengan kehilangan yang mendadak ini. Apalagi ketika akan belum merasa mendapatkan pencapaian apa-apa. Yang tersisa hanyalah penyesalah-penyesalan.

Sebenarnya film ini adalah film keluarga yang menyentuh. Bagaimana sosok Ayah yang berjuang untuk keluarganya. Bagaimana seorang Istri selalu menunggu kepulangan suaminya. Bagaiman seorang kakak laki-laki tertekan dengan keadaan untuk harus selalu menjadi panutan bagi adiknya. Dan bagaimana seorang adik yang harus selalu mengikuti arahan dari kakaknya.

Film Perayaan Mati Rasa mengajak penonton untuk menghargai momen-momen berharga bersama orang-orang terkasih, karena sejatinya akan tiba waktunya untuk berpisah, dan itu bisa datang kapan saja. Komunikasi terbuka tentang perasaan masing-masing anggota keluarga menjadi PR penting dalam setiap keluarga. Sampai akhirnya penonton diajak untuk melihat perjalanan Ian dalam merayakan mati rasa yang ia rasakan dengan penuh keikhlasan.

Film Perayaan Mati Rasa (2025). (Sumber: IMDb)
Film Perayaan Mati Rasa (2025). (Sumber: IMDb)

"Melepaskan adalah bentuk paling tulus dalam mencintai." Ya, kata-kata Ian itu menjadi pengingat bahwa dengan melepaskan kepergian seseorang yang sangat penting dalam hidup ini menjadi bentuk cinta paling tulus. Tidak merelakan hanya membawa bumerang yang bisa pecah kapan saja. Termasuk menyakiti orang-orang di sekitar.

Dengan durasi 2 jam 5 menit, film Perayaan Mati Rasa berhasil menyampaikan pesan tentang perjalanan menyembuhkan luka. Yang paling penulis sukai adalah pesan tentang tidak apa-apa menjadi seseorang yang tidak sempurna, memiliki banyak kekurangan. Karena terkadang, tidak ada satu orang pun yang menuntut untuk selalu sempurna. Justru isi kepala sendiri yang menuntut kesempurnaan. 

Mungkin dengan menonton film Perayaan Mati Rasa, penonton juga turut merayakaan mati rasa yang selama ini dirasakan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun