Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sulit Konsentrasi? Bisa Jadi Karena Dilanda Jam Koma!

6 November 2024   07:00 Diperbarui: 6 November 2024   07:03 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jam Koma. (Susmber: Shutterstock/Khosro via kompas.com) 

Demi bisa menahan kantuk karena kurang tidur, banyak yang memilih untuk meminum yang berkafein, seperti kopi atau minuman energi. Memang menimbulkan energi baru agar bisa bertahan menjalani hari, tapi hanya bersifat sementara saja. Kondisi ini malah memperparah kondisi jam koma. Belum lagi menimbulkan penyakit lainnya, seperti asam lambung.

Tidak hanya aktivitas yang padat, kurangnya aktivitas fisik juga memicu jam koma. Tubuh memiliki hak untuk bergerak. Bukan malah istirahat total seharian. Hanya scroll media sosial dengan dalih healing dan me time. Padahal, pikiran juga perlu rehat dari dunia maya dan kembali fokus ke dunia nyata.

Pola hidup tidak sehat seperti jarang olahraga juga bisa memicu jam koma. Rutinitas yang menonton tanpa adanya kegiatan olahraga, bisa menimbulkan jam koma.

Ilustrasi bermain ponsel. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 
Ilustrasi bermain ponsel. (Sumber: shutterstock via kompas.com) 

Tidak ada salahnya untuk segera mencegah terjadinya jam koma. Apalagi jiga dirasa sudah muncul tanda-tanda jam koma. Tentu perlu ada tindakan cepat agar tidak memperparah keadaan diri yang malah mengacaukan seluruh kegiatan yang ada.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak dari fenoma jam koma. Pertama adalah dengan mencintai diri sendiri. Seseorang yang sadar akan pentingnya untuk mencintai diri sendiri pasti akan memberikan perhatian dan peduli terhadap dirinya sendiri. Termasuk pada tubuhnya dengan mengupayakan pola hidup sehat.

Mulai dari mengatur jadwal dalam sehari yang tidak terlalu padat, tetapi juga tidak hanya sekadar santai-santai saja. Menyeimbangkan antara waktu istirahat dengan aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari. Termasuk mengatur jadwal untuk berselancar di media sosial atau sekadar memainkan gadget.

Menjadwalkan rutin berolahraga untuk mencegah kondisi jam koma. Tubuh yang sehat dan bugar, memberikan dorongan energi positif untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. 

Tidak hanya rutin berolahraga, pola makan yang seimbang pun perlu diperhatikan. Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, menambah asupan vitamin yang menyehatkan, serta memenuhi batas minimal air putih masuk ke tubuh dalam sehari.

Ilustrasi olahraga. (Sumber: kompas.com)
Ilustrasi olahraga. (Sumber: kompas.com)

Terakhir yang tidak kalah penting adalah dengan mengelola stres. Stres adalah salah satu penyebab terjadinya jam koma. Untuk itu, sangat perlu untuk bisa mengatur dan mengontrol sres. Bisa dengan menjadi hati dan pikiran dengan menanamkan energi positif. Membuang energi negatif yang masuk atau muncul begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun