Benar saja, Iris membatalkan niat bunuh dirinya itu. Lalu mengikuti Richard yang berjalan menuju tempat parkir.
Keduanya hendak berpisah untuk masuk ke mobil masing-masing. Namun siapa sangka, Richard ternyata memiliki niat buruk terhadap Iris.
Richard menyetrum tubuh Iris. Iris jatuh pingsan tak berdaya seketika.
Aksi kriminal Richard tidak hanya sampai disitu saja. Richard juga menyuntikan zat paralitik ke tubuh Iris. Zat itu akan membuat tubuh Iris lumpuh seketika.
Iris yang terbangun langsung berusaha mencari pertolongan. Efek zat yang masuk ke tubuhnya belum sepenuhnya bekerja, membuat Iris bisa mencoba pelarian dari sekapan Richard.
Sayangnya, di tengah-tengah usahnya untuk kabur, tubuh Iris lumpuh seketika. Ia tidak bisa menggerakan sekujur tubuhnya. Berbicara pun tak mampu. Hanya bisa berkomunikasi lewat kedipan mata.
Menonton film Don't Move memberikan pengalaman menonton yang menegangkan. Rasa tegang yang tercipta bukan karena efek horor atau mistis. Bukan pula karena aksi pertumpahan darah yang brutal.
Ketegangan ditimbulkan dari aksi kejar-kejaran saat Iris berusaha kabur menyelamtkan diri. Termasuk ketika ada orang di sekeliling yang menaruh curiga kepada Richard dan mendekatinya. Namun yang bikin geregetan, Iris tak bisa melakukan apapun selalin bermain kode lewat kedipan matanya untuk meminta pertolongan.
Fokus cerita hanya tertuju pada Iris dan Richard, tokoh yang lain dibiarkan berlalu begitu saja. Membuat penonton begitu mudah untuk menafsirkan film ini. Tidak ada tokoh lain yang menonjol. Benar-benar hanya Iris dan Richard. Itupun hanya Richard yang berbicara. Sedangkan Iris hanya diam seribu bahasa sembari memberikan ekspresi penuh ketakutan.