Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Sulit Diatur? Coba Terapkan Hypnoparenting!

2 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 2 Oktober 2024   18:01 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua menerapkan hypnoparenting. (Sumber: FREEPIK via kompas.com) 

Anak dan orang tua. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 
Anak dan orang tua. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Metode hypnoparenting bisa menjadi cara yang efektif untuk menangani masalah perilaku dan emosi anak. Bisa dipraktikkan langsung oleh orangt tua yang sulit mengatur anaknya. Sudah berulang kali dengan berbagai cara agar anak mau menuruti orang tua, tetap saja begitu sulit. Dengan hypnoparenting, orang tua mengajak anak berkomunikasi untuk mengarahkan pada hal yang baik.

Secara sederhana, hypnoparenting merupakan pola asuh yang dilakukan dengan memberi sugesti kepada anak melalui kalimat-kalimat yang mampu membuatnya percaya diri.

Untuk menerapkan hypnoparenting, orang tua dapat mencoba dengan tahapan-tahapannya. Terdapat lima tahapan dalam menerapkan hypnoparenting. 

Peratama adalah tahapan pre-talk. Pada tahapan pertama, orang tua dapat mencoba menggali pendapat anak secara rinci. Berikan pertanyaan kepada anak yang mencakup 5W+1H. Mulai dari pertanyaan apa, mengapa, kapan, di mana, siapa, dan bagaimana. 

Dalam mencari jawaban, orang tua mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama. Terlebih jika anak sulit terbuka kepada orang tua. Cenderung memiliki sifat tertutup dan pemalu. Sulit untuk mengutarakan keinginan dan pendapatnya. 

Tahapan yang kedua adalah pre-inductuion. Tahapan ini dilakukan ketika anak merasa nyaman dengan keadaannya. Tidak dalam posisi merasa terancam atau penuh ketakutan. 

Untuk menciptakan kenyamanan, orang tua dapat mengajak anak ke tempat yang memang membuat anak merasa nyaman. Didorong pula dengan sentuhan fisik yang membuat anak merasa disayangi. Seperti mengelus kepalanya, memberikan pelukan, menatap mata anak dengan penuh cinta.

Selanjutnya adalah tahapan induction. Tahapan ini dimulai ketika anak terlihat rileks, nyaman, tenang, santai, puas, segar, dan bahagia. Pada kondisi ini, orang tua bisa mulai memberikan kalimat atau nasihat positif. Otak anak akan lebih mudah untuk menerimanya ketika berada dalam tahapan induction. 

Setelah memberikan kalimat atau nasihat positif, tahapan selanjutnya adalah tahapan sugesti. Tahapan ini dimulai ketika anak sudah merasa rileks. Orang tua dapat memanfaatkan keadaan ini untuk memasukan sugesti golden moment. Sampaikan nilai baik apa yang ingin ditanamkan oleh anak. Namun jangan sampai menggunakan kalimat-kalimat yang membuat anak merasa dilarang. Seperti menggunakan kata jangan atau tidak boleh. 

Tahapan terakhir adalah post-hypnotic suggestion. Tahapan ini sebagai penutup ketika anak sudah merasa tersugesti dengan kalimat, nasihat, dan sugesti dari orang tuanya. Sebagai penutup, berikan ucapan harapan sebagai orang tua kepada anak. Tujuannya adalah untuk mengunci sugesti tersebut agar tertanam selamanya kepada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun