Bagi anak-anak, hal itu seru dan unik. Berulang-ulang melihat pantulan dirinya di cermin untuk memastikan lidahnya sudah berubah menjadi warna merah menyala. Sedangkan bagi saya dan teman-teman, menjadi momentum untuk nostalgia ke zaman dulu. Rasanya pun masih sama persis seperti dulu.Â
Jajanan jadul lainnya yang saya beli pun rasanya masih sama. Membawa ingatan zaman dulu ketika kembali merasakan sensasi jajanan jadul. Terutama ketika kembali merasakan jeli stik beraneka rasa yang segar dan asem. Rasanya ingin mencoba semua warna untuk bisa kembali mengingat ke zaman dulu.
Overall, semua jajanan jadul yang saya beli memuaskan. Tidak ada yang membuat saya kecewa. Rasanya seperti kembali ke zaman dulu sewaktu kecil. Saya merasa beruntung dapat dengan mudah menemukan jajanan jadul di mall karena tidak semua mall menawarkan jajanan jadul. Mungkin hanya pada saat event tertentu saja bahkan sama sekali tidak menjualnya.Â
Namun tentunya jangan dikonsumsi rutin setiap hari atau berlebihan mengonsumsinya. Terdapat kandungan micin atau gula serta pewarna makanan yang bisa mengganggu kesehatan. Cukup untuk dinikmati sesekali saja ketika rindu dengan jajanan jadul. Saran saya bisa dinikmati lebih menyenangkan bersama teman sewaktu kecil ketika reunian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H