Beruntungnya tinggal di kabupaten kecil yang sebelahan dengan kota besar seperti Bandung. Entah apa alasannya, stand jajanan jadul menjadi permanen atau selalu ada setiap hari dijajakan di mall-mall kabupaten Sumedang. Seperti di supermarket Griya Plaza Sumedang dan Asia Plaza Sumedang.
Untuk stand jajanan jadul di Griya Plaza Sumedang, pengunjung dapat menemukannya di samping food fresh. Sedangkan di Asia Plaza Sumedang, pengunjung dapat menemukan stand jajanan jadul di tengah-tengah supermarket. Tepatnya dekat etalase snack ringan yang dibandrol dengan harga promo.
Keduanya menawarkan jajanan jadul yang sama. Mulai dari keripik pedas, keripik asin, permen warna-warni, cokelat berbagai bentuk, dan berbagai jajanan jadul lainnya yang begitu khas di memori pengunjung semasa kecil.
Harganya tentu tidak sama seperti dulu. Rata-rata dibandrol dengan harga mulai dari sepuluh ribu rupiah. Namun harga segitu tidak hanya mendapatkan satu biji atau keping saja. Namun dijual dalam bentuk pack sehingga isinya rata-rata 10 atau 12 biji/keping.
Saya pun turut memasukan beberapa jajanan jadul ke keranjang belanjaan. Aneka kerupuk pedas dengan harga sebelas ribu rupiah, milk choco yang ada gambar ayam jagonya dengan harga delapan ribu rupiah saja, cokelat payung sepuluh ribu rupiah, permen hot-hot pop yang bikin lidah berwarna merah menyala hanya delapan ribu rupiah, serta jeli stik beraneka rasa dengan harga lima belas ribu rupiah.
Total belanjaan jajan jadul hanya lima puluh ribu rupiah. Tentu jauh berbeda berkali-kali lipat dengan harga dulu saat kita membelinya di tahun 90 atau 2000-an. Tetapi jika dulu hanya membeli satuan, kini langsung satu pack. Istilahnya bisa dijual kembali jika memang ingin membuka usaha jajanan jadul.Â
Sedangkan saya memilih membawa belanjaan jajanan jadul untuk berkumpul bersama teman sewaktu SD yang sampai saat ini masih sering berkumpul. Momentum hangat ini semakin lengkap ketika kami kembali bernostalgia mencicipi jajanan jadul. Diiringi dengan celetukan zaman dulu yang bikin geli kalau diingat saat ini. Namun tentu menyimpan kerinduan akan suasana lucu itu.
Saya turut membagikan ke keponakan yang masih kecil untuk ikut mencicipi jajanan jadul tempo dulu. Ternyata anak zaman now juga turut menyukainya. Apalagi hot pop yang memberikan rasa manis di lidah sekaligus meninggalkan warna merah menyala.