Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nostalgia Berburu Jajanan Jadul di Mall

3 September 2024   15:00 Diperbarui: 3 September 2024   15:42 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajanan Jadoel di Asia Plaza Sumedang (02/09/2024). (Sumber: Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Siapa yang rindu jajanan jadul di masa kecil? Mulai dari cokelat payung, rambut nenek, permen yosan, dan masih banyak lagi.

Generasi 90-an pasti memiliki jajanan favorit sewaktu kecil. Biasanya saat sore hari, bermain dengan teman satu komplek di sebuah lapangan atau lahan kosong. Bermain lompat tali, petak umpet, atau masak-masakan dengan bahan-bahan dari alam. Setelah itu mampir ke warung terdekat. Mencari jajanan favorit dan menyantapnya bersama-sama. Tentunya sembari diiringi tawa anak-anak yang begitu khas.

Sewaktu kecil, yang dipikirkan hanya tentang bermain, jajan, dan sekolah saja. Sekolah pun dibawa happy karena bertemu dengan teman-teman. Memanfaatkan waktu istirahat untuk bermain bersama dan jajan ke kantin mencari jajanan favorit.

Sebagai generasi yang tumbuh di tahun 2000-an, saya pun turut mencicipi jajanan jadul yang sudah hits sejak tahun 90-an. Warung-warung di dekat rumah masih menjualnya dengan harga yang relatif murah. Mulai dari seratus perak sampai lima ratus perak saja. Jajan seribu rupiah kala itu sudah seperti anak sultan karena sudah bisa mendapatkan beberapa jenis jajanan. Mulai dari permen, cokelat, ciki, bahkan minumannya.

Jajanan Jadoel di Asia Plaza Sumedang (02/09/2024). (Sumber: Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)
Jajanan Jadoel di Asia Plaza Sumedang (02/09/2024). (Sumber: Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Namun di zaman sekarang, uang seribu rupiah sudah tidak ada artinya lagi. Apalagi di kota-kota besar. Untuk membayar parkir saja, uang seribu rupiah tidak ada nilainya. Rata-rata biaya parkir kendaraan dua ribu rupiah. Bahkan di tempat-tempat tertentu bisa di atas lima ribu rupiah.

Keadaan itu membuat uang seribu rupiah sudah tidak ada nilainya jika hendak jajan di warung. Seribu rupiah hanya akan mendapatkan tiga permen saja. Paling minim jajan ke warung harus mengantongi uang lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah.

Rasanya ingin kembali ke zaman dulu sewaktu kecil. Uang seribu rupiah bisa mendapatkan berbagai jenis jajanan yang dibeli di warung dekat rumah. Sedangkan sekarang, jarang sekali melihat anak-anak jajan ke warung. Lebih memilih jajan di supermarket yang pastinya akan mengeluarkan uang lebih banyak dibandingkan jajan di warung.

Jajanan Jadoel di Asia Plaza Sumedang (02/09/2024). (Sumber: Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)
Jajanan Jadoel di Asia Plaza Sumedang (02/09/2024). (Sumber: Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Untuk mengobati rasa rindu dengan jajanan jadul, ternyata kini sudah ada mall-mall besar yang menjual jajanan jadul. Biasanya ada event tertentu yang turut memeriahkan dengan kehadiran stand jajanan jadul. Meski memang tidak menjadi agenda rutin, setidaknya event jajanan jadul ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pembeli yang memang rindu dengan jajanan jadul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun