Tahun 2024 nampaknya menjadi tahun film horor komedi menghiasi layar bioskop. Setelah keberhasilan film Agak Laen, disusul oleh film Sekawan Limo, bulan ini kembali hadir film horor komedi.
Film Kang Mak (From Pee Mak) merupakan film remake dari Thailand. Sepertinya tidak mungkin ada pecinta film yang tidak mengetahui film Pee Mak dalam versi Thailand ini. Apalagi dibintangi aktor tampan Mario Maurer.
Untuk versi Indonesia akan mulai tayang pada 15 Agustus 2024. Dibintangi sejumlah aktor ternama. Seperti pasangan suami istri, Vino G Bastian dan Marsha Timothy. Lalu turut diramaikan oleh komedian dan komika seperti Indro Warkop, Indra Jegel, Rigen, hingga Andre Taulany.
Meski belum rilis, film ini sudah ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak penonton yang sudah menunggu dan tak sabar untuk menonton film ini. Kebanyakan antusias ini tercipta karena film pendahulunya yang memang selalu tersimpan dan membekas dalam ingatan. Film Pee Mak dalam versi Thailand mendapatkan kesuksesan besar di Asia.
Thailand memang identik dengan film horornya yang lumayan bikin merinding. Berbagai penampakan dengan penamaan yang berbeda-beda menjadi ciri khas dalam setiap film horornya. Begitu pula pada film Pee Mak yang menyoroti kisah hantu cantik tetapi memiliki tangan panjang atau elastis.
Tidak hanya sekadar menyuguhkan drama horor yang dikemas dengan humor, tetapi juga memberikan sentuhan romantis antara peran utama. Mereka adalah Mario Maurer dan Davika Hoorne. Lewat debut filmnya ini, Davika Hoorne mendapatkan penghargaan Excellent Actress di 6th Siam Dara Star Awards.
Rilis pada tahun 2013 tidak membuat film Pee Mak terlupakan begitu saja. Meski perkembangan film horor Thailand terbilang melesat, film Pee Mak tetap memiliki ruang tersendiri di hati penonton setianya.Â
Melihat kesuksesan film Pee Mak, membuat Falcon Pictures membuat remake film ini dengan versi Indonesia. Herwin Novianto diberi kepercayaan menjadi sutradara film ini.
Sambil menantikan film ini di bioskop, lebih baik kembali menonton film Pee Mak dalam versi aslinya. Dengan begitu saat menonton, kita dapat menilai secara keseluruhan. Bisa jadi film aslinya tetap yang terbaik atau mungkin lebih bagus hasil remakenya.
Apalagi jika kamu sama sekali belum menonton film Pee Mak. Tak ada salahnya untuk menontonnya terlebih dahulu sebelum menonton hasil remake-nya nanti di bioskop. Menjadi gambaran ketikan nanti akan menonton versi Indonesianya.
Film Pee Mak sudah tayang di Vidio. Bahkan hingga kini berada dalam pencarian teratas. Ternyata bukan hanya saya yang ingin kembali menonton film Pee Mak sebelum menonton film remakenya di bioskop. Banyak orang yang penasaran dan kembali menonton.
Pecinta film horor Thailand pasti sudah tak asing dengan nama Banjong Pisanthanakun. Ia adalah sutradara ternama di Thailand yang terkenal dengan karya-karya film horornya. Termasuk film Pee Mak yang ia sutradarai.Â
Sesuai dengan judulnya, film ini menceritakan tentang Pee Mak yang diperankan oleh Mario Maurer. Mak terpaksa harus meninggalkan istrinya yang bernama Nak karena harus berjuang di medan perang. Nak diperankan oleh Davika Hoorne. Saat itu Nak sedang hamil tua. Sebentar lagi anak mereka akan lahir.
Saat di medan perang, Mak bersama teman-temannya mengalami banyak hal. Baik itu suka ataupun duka. Mak ditemani oleh Aey (Kantapat Permpoonpatcharasuk), Shin (Wiwat Kongrasri), Ter (Nattapong Chartpong) dan Puak (Pongsatorn Jongwilas).Â
Mak sempat terluka hebat. Keajaiban terjadi, ia berhasil selamat meski lukanya masih membekas. Menurut Mak itu terjadi karena janjinya yang akan kembali kepada sang istri.
Akhirnya Mak bisa kembali pulang. Mak membawa keempat temannya untuk mengunjungi desanya sekaligus memperkenalkan kepada istrinya yang cantik jelita.
Sesampainya di desa, kejanggalan terjadi. Desa sangat sepi. Seperti tak berpenghuni. Padahal biasanya selalu ramai oleh warga kampung setempat yang melakukan banyak aktivitas.
Tak mau berpikir panjang, Mak dan teman-temannya langsung meluncur ke tempat tujuan, yaitu rumah Mak. Akhirnya Mak kembali bertemu dengan istirnya yang ternyata sudah melahirkan anak laki-laki. Semua teman-temannya pun memuji dan mengakui kecantikan istri Mak.
Teman-teman Mak menginap di rumah saudara Mak yang sudah lama kosong. Rumah tersebut berada tepat di sebrang rumah Mak. Hanya terhalang oleh aliran air sehingga mereka harus menggunakan perahu.
Esok harinya, mereka berkunjung ke pasar untuk mencari makanan dan juga mencari pekerjaan. Semua mata langsung tertuju kepada Mak dan teman-temannya. Mereka seperti ketakutan dan buru-buru ingin pergi menjauh dari Mak. Sampai akhirnya ada salah satu pedagang bahwa Nak sudah meninggal sehingga yang mereka lihat adalah hantu Nak.
Satu per satu teman-teman Mak turut merasakan keanehan. Seolah-olah apa yang dikatakan oleh pedagang di pasar memang benar adanya bahwa Nak adalah hantu. Mereka berusaha meyakinkan Mak dan membawa Mak untuk pergi meninggalkan rumahnya. Namun begitu sulit untuk meyakinkan Mak.
Sampai akhirnya keadaan semakin runyam. Membuat mereka hilang akal sampai menuduh satu persatu diantara mereka adalah hantu. Itu semua terjadi karena sebenarnya mereka begitu takut dan ingin segera pergi dari desa itu.
Meski ditonton di tahun 2024, film ini masih layak untuk dinikmati hingga direkomendasikan. Nilai terbesarnya terletak pada komedi yang disuguhkan memang kocak abis. Meski di awal masih terbilang gak lucu-lucu amat, tetapi saat masuk ke pertengahan sampai ending cerita, begitu mengocok perut.
Terutama saat adegan di atas perahu. Ketika semuanya saling tuduh siapa yang sebenarnya hantu. Adegan tersebut menjadi adegan pamungkas yang menjadi andalan saya. Humor yang diberikan terlihat natural apa adanya. Tak perlu memberikan ekspresi berlebihan, cukup dengan permainan kata-kata saja sudah bikin ketawa. Apalagi ini didukung oleh gerak-gerak yang super lucu.
Meski dilabeli horor, film ini sama sekali tidak memberikan unsur horor. Secara keselurahan dari awal hingga akhir, suasana horor berubah menjadi komedi karena pengemasannya yang begitu pas. Sama sekali tidak ada adegan yang membuat penonton menutup mata atau telinga. Nikmati keseluruhan alur cerita, maka penonton mendapatkan suguhan yang sangat menghibur.
Di akhir cerita, penonton juga disuguhkan adegan romantis yang bikin melow. Akhir cerita yang cerdas untuk menutup film ini. Cukup abaikan hal-hal yang tidak masuk akal karena ini hanyalah film belaka. Cukup nikmati dan rasakan pesan yang ingin disampaikan lewat film ini.
Kembali menonton film Pee Mak, membuat saya kembali merasakan vibes film horor tahun 2013 yang begitu khas dari film Thailand. Seperti nostalgia. Apalagi melihat Mario Maurer yang terlihat sangat muda. Meski tidak menjadi film horor Thailand terbaik yang saya nonton, tetapi film Pee Mak memang selalu teringat dalam ingatan. Khususnya alur cerita yang menarik dengan komedi yang masuk untuk orang Indonesia.
Setelah menonton ini, saya semakin tidak sabar untuk menonton film remake-nya. Tentu saya berharap lebih karena akan menggunakan bahasa Indonesia. Komedi yang ditawarkan seharusnya lebih lucu berkali-kali lipat karena disesuaikan dengan selera komedi orang Indonesia.Â
Semoga ekspektasi saya tidak ketinggian. Sampai bertemu nanti di bioskop!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H