Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Film "Heartbreak Motel", Bukan Drama Biasa

4 Agustus 2024   18:15 Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:19 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chicco Jerikho, Laura Basuki, dan Reza Rahadian dalam film Heartbreak Motel. (KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi) 

Film drama Indonesia tidak lagi hanya menceritakan romansa anak muda yang kadang bikin geli ditonton orang dewasa. Apalagi bisa terbilang bahwa genre drama percintaan terkesan musiman mengikuti yang sedang hits kala itu. Misalnya saja saat cerita ketua geng motor mencintai teman di sekolahnya. Tidak hanya ditawarkan oleh satu judul saja, berbagai judul yang serupa juga turut menyuguhkan tema yang serupa.

Nampaknya tidak semua orang menyukai genre drama percintaan anak sekolahan. Katanya, terlalu menye-menye bahkan nyaris bikin geli di beberapa adegan yang terlalu over meromantisasi adegan. Bukannya memberikan kesan romantis, malah bikin mengerutkan dahi karena tak paham letak romantisnya di sisi sebelah mana.

Memangnya hanya masa remaja saja peristiwa kasmaran terjadi? Memangnya hanya masa remaja saja konflik percintaan hadir? Oh tentu tidak! Muncullah film drama percintaan orang dewasa. Menawarkan konflik-konflik yang terjadi pada orang dewasa. 

Film drama percintaan orang dewasa ternilai lebih bervariasi. Mulai dari tentang konflik rumah tangga, perselingkuhan, ditinggalkan oleh pasangan, dan bumbu-bumbu lainnya yang mewarnai kehidupan orang dewasa. 

Mungkin ada juga penonton yang sudah bosan dengan konflik prahara rumah tangga akibat pelakor. Entah itu pelakornya dari seorang sahabat sampai saudara kandung sendiri. Hmm, toh endingnya masih sama saja. Antara perceraian atau memilih bertahan.

Bergeser ke film drama percintaan orang dewasa yang disajikan lebih berkelas. Akhir tahun lalu, rilis sebuah film berjudul Jatuh Cinta Seperti di Film-Film. Menjadi film percintaan orang dewasa yang paling menawan. Tidak hanya bermodal ceritanya atau karakternya yang kuat, tetapi visual yang disuguhkan pun sangat detail sampai ke hati penonton.

Jika kamu menyukai film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, nampaknya kamu akan menyukai film drama yang sedang tayang di bioskop. Berjudul "Heartbreak Motel". Sudah rilis di bioskop Indonesia sejak 01 Agustus 2024.

Film "Heartbreak Motel" merupakan garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Deretan film yang ia sutradarai nyaris selalu mendapatkan pujian dari berbagai pihak. Terbilang laku di pasaran dan selalu trending di mana-mana. Seperti film 13 Bom di Jakarta (2023), Mencuri Raden Saleh (2022), hingga trilogi Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau yang sering disingkat NKCTHI.

Menurut pandangan saya yang sudah menonton karya-karya dari Angga Dwimas Sasongko ini, kepiawaiannya terletak pada pemilihan aktor yang tetap. Misalnya saja pemilihan peran-peran dalam film Mencuri Raden Saleh yang didominasi oleh aktor muda bertalenta yang digandrungi banyak orang. Angga seperti bisa membaca dengan tepat terkait setiap aktor yang paling tetap membawakan filmnya yang dapat menaikkan nilai jual sebuah film.

Kepiawaiannya tersebut semakin terlihat pada film terbarunya. Film "Heartbreak Motel" diperankan oleh deretan aktor ternama Indonesia yang secara kualitas akting tidak perlu diragukan lagi. Seperti Laura Basuki, Reza Rahadian, Chicco Jerikho, hingga Sheila Dara.

Siapa yang tidak mengenal mereka? Siapa yang tidak pernah menonton film mereka? Saya rasa hampir semua pecinta film Indonesia pernah menonton film yang menjadikan mereka sebagai tokoh utama.

Misalnya saja Laura Basuki dan Reza Rahadian yang pernah satu projek film. Film 24 Jam Bersama Gaspar dibintangi oleh keduanya yang tayang di Netflix pada Maret 2024.

Bagi penonton yang menyukai mereka dalam satu projek, harus menonton film "Heartbreak Motel" karena mereka dipersatukan lagi dengan karakter yang lebih mendalam.

Film "Heartbreak Motel" diadaptasi dari novel best seller karya penulis ternama, Ika Natassa. Novel keduanya yang diangkat di layar lebar setelah novel The Architecture of Love berhasil menyentuh seisi bioskop. 

Chicco Jerikho, Laura Basuki, dan Reza Rahadian dalam film Heartbreak Motel. (KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi) 
Chicco Jerikho, Laura Basuki, dan Reza Rahadian dalam film Heartbreak Motel. (KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi) 

"Heartbreak Motel" menceritakan tentang aktris cantik yang bernama Ava Alessandra. Diperankan oleh Laura Basuki.

Ava terbilang baru dalam dunia entertainment. Namun popularitas begitu mudah ia dapatkan. Itu semua berkat kemampuan aktingnya yang menuai banyak pujian.

Hal yang biasa jika seorang aktris tengah naik daun, menjalin hubungan asmara dengan kalangan selebriti. Terjebak cinta lokasi dengan lawan mainnya yang merupakan aktor ternama, Reza Malik yang diperankan oleh Reza Rahadian.

Hubungan Ava dan Reza menjadi sorotan publik. Setiap gerak-gerik dan kebersamaan keduanya tak luput dari perhatian kamera wartawan maupun tatapan masyarakat biasa.

Ava kini terlihat sangat sempurna di mata publik. Ia cantik, berbakat, hidup dengan kemewahan, dan memiliki kekasih yang sama-sama sempurna. Namun Ava hanyalah manusia biasa. Hidupnya juga tidak semulus seperti yang dilihat oleh orang-orang.

Ava berasal dari keluarga broken home. Ayahnya kerap melakukan kekerasan terhadap ibunya. Ia selalu melihat perlakuan kasar itu yang membuat dirinya begitu trauma.

Tanpa sadar trauma masa kecilnya membekas hingga ia dewasa. Bayang-bayang kekerasan yang ia saksikan terus menghantuinya. Bahkan ketika ia bekerja. 

Tidak hanya itu, sebagai aktirs profesional, Ava juga kesulitan lepas dari karakter yang diperankannya. Terkadang sampai mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. Ketika ia akan membawakan karakter baru, ia merasa kesulitan karena masih terbayang-bayang dengan karakter sebelumnya yang sudah ia perankan.

Hubungannya dengan kekasihnya juga tidak seindah yang ditampilkan pada media. Ava terjebak hubungan yang toxic dengan kekasihnya itu. Membuat Ava berhadapan dengan konflik yang pelik.

Tak tahan dengan semuanya, Ava memutuskan untuk meninggalkan kariernya sebagai aktris. Ia ingin menjalani kehidupan baru sebagai orang biasa saja untuk menyembuhkan segala luka di hatinya.

Ava melarikan diri ke sebuah motel. Ia menyamar sebagai staff di motel itu. Ava mencurigai salah satu pengunjung bernama Raga yang selalu menginap di motel itu. Raga Assad diperankan oleh Chicco Jerikho. 

Ternyata Raga tertarik pada Ava. Ia ingin mengenal Ava lebih dalam. Pertemuan Ava dengan Raga membuat keduanya semakin dekat. Ava seperti kembali menemukan jati dirinya. Ia perlahan menyembuhkan segala luka yang selama ini ia simpan seorang diri.

Reza Rahadian dan Laura Basuki dalam film Heartbreak Motel (2024). (Sumber: Visinema)
Reza Rahadian dan Laura Basuki dalam film Heartbreak Motel (2024). (Sumber: Visinema)

Menonton film "Heartbreak Motel" membuat terbawa suasana. Seperti diajak masuk pada pikiran Ava yang rumit. Meski tema cerita terbilang sederhana dan sering diangkat pada film atau novel lainnya, tetapi penokohan Ava begitu melekat kuat.

Tak lepas dari pembawaan cemerlang dari Laura Basuki. Laura Basuki tampil paling bersinar sebagai tokoh utama. Tak perlu diragukan lagi kualitas aktingnya. 

Namun dalam film ini semakin membuktikan kualitas aktingnya yang tidak kaleng-kaleng. Semakin terlihat berkelas. Apalagi dipadukan dengan Reza Rahadian dan Chicco Jerikho.

Tidak hanya menyuguhkan cerita asmara, film ini turut menceritakan persahabatan orang dewasa antara Ava dengan sahabatnya. Sahabatnya adalah Lara yang diperankan oleh Sheila Dara.

Persahabatan keduanya nampak relate bagi orang dewasa pada umumnya. Di mana bukan lagi tentang sahabat yang selalu ada. Mengingat mereka sudah memiliki kepentingan yang berbeda. Namun bukan berarti seorang sahabat lupa bahkan abai pada hal-hal yang terjadi pada sahabat yang ia cintai.

Yang paling membuat film "Heartbreak Motel" bukan sekadar drama biasa adalah sinematografi yang ditampilkan begitu menawan. Bukan karena tempatnya yang estetik atau mewah, tetapi karena pemilihan kamera yang beragam dan sangat cerdik.

Film ini menggunakan 3 kamera yang berbeda. Mulai dari format digital, film pita seluloid 16 milimeter, dan 35 milimeter. Ketiga format kamera yang digunakan memiliki makna tersendiri. Penonton akan menginterpretasikan sendiri-sendiri.

Sepertinya tidak ada alasan untuk tidak menyaksikan film "Heartbreak Motel". Dapat dipastikan film ini tidak sekadar menyuguhkan cerita romansa yang klise. Penonton akan mendapatkan pengalaman baru saat menonton film ini. Selamat menyaksikan! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun