Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Mengenang Joko Pinurbo Lewat Buku "Perjamuan Khong Guan"

28 April 2024   06:30 Diperbarui: 29 April 2024   02:43 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Joko Pinurbo "Doa Orang Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya". (Sumber: Dok.Pribadi/Siska Fajarrany)

Penghargaan yang ia raih tak lengkap jika tidak membagikan pengalamannya dalam menulis. Jokpin sering diundang ke berbagai pertemuan dan festival sastra. Karya-karyanya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa asing. Mulai dari bahasa Inggris, Jerman, Rusia dan Mandarin. 

Kita juga masih sering menemukan para pembaca puisi yang membawakan karya-karya Joko Pinurbo. Sejumlah puisinya juga sering dibuat dalam bentuk musikalilasi puisi di berbagai acara ataupun perlombaan.

Sebagai penikmat karya para penyair, penulis menjadi salah satu pembaca yang ikut menikmati karya-karya Joko Pinurbo. Meski tidak mendapatkan kesempatan untuk bertegur sapa secara langsung, tetapi kerap kali mengikuti perbincangannya dalam berbagai acara yang ditayangkan di YouTube.

Kebetulan sekali, akhir-akhir ini penulis sedang kecanduan membaca buku kumpulan puisi sang penyair Joko Pinurbo. Sebuah buku berjudul Perjamuan Khong Guan yang saat pertama kali melihat covernya saja sudah bikin jatuh cinta.

Sepertinya semua orang tahun kue kaleng Khong Guan yang kerap menghiasi meja ruang tamu pada saat perayaan Lebaran. Ada dua kemungkinan, entah isinya memang asli kue Khong Guan atau hanya kamuflase belaka. Bisa saja isinya berupa kerupuk, opak, rengginang, peyek,, atau emping.

Namun Joko Pinurbo Sang Penyair Jenius justru malah memberikan pandangan lain. Bagaimana jika isi kaleng Khong Guan adalah ponsel, kartu ATM, tiket, obat, jimat, atau bahkan kepingan rindu yang sudah membatu.

Joko Pinurbo memang benar-benar penyair yang ajaib. Ia memberikan pandangan berbeda dalam melihat sesuatu. Bermodal kue kaleng saja bisa ia jadikan berpuluh-puluh puisi. 

Mata ini otomatis salah fokus pada buku berwarna merah yang berjajar di antara tumpukan buku. Warna merahnya sungguh mengkilat. Membuat mata langsung tertuju padanya.

Covernya yang dibuat khas seperti kue kaleng Khong Guan benar-benar menarik perhatian. Pembeli atau calon pembaca mungkin akan bertanya-tanya. Apakah itu buku tentang sejarah Khong Guan atau jawaban di mana sosok ayah yang selalu dipertanyakan oleh banyak orang?

Melihat nama penulis yang tercantum pada cover sudah bikin senyum kegirangan. Nama penyair Joko Pinurbo yang tidak pernah gagal dalam menuliskan syair-syair puisi. Tidak ada alasan untuk menolak membeli atau membaca buku Perjamuan Khong Guan.

Penulis adalah tipe pembaca buku puisi yang berulang-ulang. Dalam artian saya tidak pernah menargetkan harus membereskan membaca buku puisi kapan. Dibiarkan dibaca berulang-ulang see sebagai teman di sore hari sambil menyantap secangkir kopi di teras rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun