Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepasang Sepatu yang Hilang

16 April 2024   07:00 Diperbarui: 16 April 2024   07:07 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepasang sepatu. (Sumber: (AFP/GIUSEPPE CACACE via kompas.com)

Senyum sumringah seorang kakek yang berdiri tepat di depan toko sepatu itu. Berharap pelanggan pertamanya sudi untuk mengunjungi toko sepatunya.

Tak ada alasan untuk tidak berkunjung. Kaki ini seperti terhipnotis untuk berjalan ke arahnya. Begitu ringan dalam melangkah. Seperti ada magnet yang menarik.

"Selamat datang di toko sepatu ajaib. Toko sepatu ajaib siap menemukan sepatu terbaikmu!" sambut sang kakek dengan ramah.

"Toko sepatu ajaib?" tanyaku dalam hati.

Tanpa sepatah kata, aku mengikuti langkah kakek itu yang masuk ke toko sepatu. Padahal sebenarnya, ada banyak pertanyaan tentang toko sepatu ajaib ini. 

Tak seperti toko sepatu pada umumnya. Yang menjajakan banyak sepasang sepatu. Toko sepatu ajaib ini justru hanya memiliki satu etalase. Terdiri dari beberapa sepasang sepatu saja.

Aku kebingungan melihatnya. "Apa mungkin karena toko sepatu ini masih baru sehingga stoknya masih sedikit?" pikirku dalam hati.

Kakek itu mengeluarkan dua pasang sepatu yang indah dari etalase itu. Memperlihatkan detail sepatunya kepadaku dengan penuh antusias.

Perlahan, ku telusuri setiap jahitan sepatu itu. Termasuk lem yang digunakan untuk merekatnya detail sepatu. Nyaris sempurna. Baru pertama kali aku melihat sepatu yang indah dan menakjubkan. Terlihat sederhana, tetap nampak kemilaunya.

"Silahkan dicoba! Saya rasa, desain sepatunya cocok denganmu. Nomor sepatunya juga sudah sesuai dengan ukuran kakimu. Nomor tiga puluh tujuh ya?" 

Benar-benar ajaib. Toko sepatu ini bisa mengetahui selera pembeli. Sampai mengetahui nomor sepatu calon pembelinya. Tanpa harus menanyakan terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun