Tidak hanya kehidupan rumah tangga peran utama yang mengundang gelak tawa penonton, kehidupan sehari-hari para pemeran pendukung pun ikut memberikan sentuhan humor. Terutama interaksi antara Zsa Zsa Utari, Arifin Putra, Nadine Alexandra, Kiky Saputri, dan Tommy Lim semakin mengocok perut penonton.Â
Apalagi hampir sebagai besar para pemeran ini memang sudah sering terlibat dalam projek film ataupun serial komedi. Bahkan komedian ternama seperti Andre Taulany pun tergabung dalam projek film Pasutri Gaje.
Pembaca setia komik Pasutri Gaje mungkin sedikit kecewa karena ada part favorit yang tidak ditampilkan dalam versi film. Namun, jika dilihat dari komik Pasutri Gaje yang dilengkapi dengan 54 chapter, rasanya sulit untuk merangkumnya dalam durasi 109 menit saja.Â
Menurut saya, sutradara dan penulis naskah sudah begitu cerdas untuk mengadaptasi komik ini menjadi sajian film yang tetap ingin memberikan sentuhan komik. Terlihat dari unsur animasi yang disematkan, serta alur cerita yang sama dengan versi komik.
Untuk hal-hal sederhana, seperti perbedaan antara warna rambut para tokoh dalam versi komik dengan film, tidak perlu dipermasalahkan. Toh sama sekali tidak merubah kepadatan dari cerita ini.
Meski bercerita tentang pasangan suami istri, film ini menggambarkan adegan romantis dengan sentuhan komedi. Adegan-adegan nakal yang disuguhkan menjadi tidak nakal karena dipadukan dengan komedi.Â
Menurut saya, yang cukup mengganjal adalah usia asli dari para pemeran utama. Memang jika dilihat dari jam terbang, keduanya sama sekali tak perlu dipertanyakan. Apalagi Reza Rahadian yang kerap tampil beda dalam setiap karakter yang ia lakoni. Segudang prestasi di dunia film pun berhasil ia raih.
Namun tetap saja, bayangan saya bahwa film ini adalah kisah pasangan muda yang baru saja menikah. Pasangan muda yang masih berproses untuk menjalankan ibadah seumur hidupnya.
Memang keduanya begitu rupawan dan awet muda. Apalagi BCL yang tidak terlihat sebagai seorang Ibu beranak satu. Namun tetap saja, yang terbayang dalam benak penonton mereka adalah sosok orang tua. Bukan orang dewasa usia 20 tahunan.
Beruntungnya mereka berhasil menyatukan chemistry dengan maksimal. Kedekatan mereka di dunia nyata membantu mereka dalam mengeksekusi setiap adegan.Â