Entah memakai pemeran pengganti ataupun tidak, yang pada intinya Chelsea berusaha menampilkan kualitas akting terbaiknya. Dan itu berhasil dan memukau penonton.
Parasnya juga sangat awet muda. Terlihat seperti anak kuliahan pada umunya. Meski berwajah blasteran dan rupawan, Chelsea tampil polos dan natural tanpa sentuhan pipi yang merona. Rambutnya terkadang diurai atau diikat satu. Menyempurnakan penampilannya sebagai karakter Suci.
Yang paling diacungi jempol bahkan harus empat jempol, ada latar belakang tokoh Suci. Suci yang berprofesi sebagai pemeran pengganti dalam adegan laga sangat jarang dijadikan sebuah inti cerita.Â
Peranan stuntman yang kadang dianggap tidak ada oleh penonton, ternyata sangat mendukung dan menyempurnakan sebuah film. Mungkin sebagian besar penikmat film Indonesia jarang ingin mengetahui siapa saja para pemeran pengganti itu. Padahal mereka pun memiliki porsi yang sangat banyak untuk menentukan keberhasilan sebuah adegan.
Serial Tira mencoba memperkenalkan kembali peranan pemeran pengganti yang ternyata sangat perlu diapresiasi. Terlihat dari sosok Suci yang selalu totalitas melakoni profesinya dengan baik. Bahkan ditengah gempuran para pemilik naga yang berusaha melenyapkannya, Suci tetap berusaha profesional dalam menjalankan profesinya. Sambil mengikuti kelas remedial di kampus.
Kekurangan dalam serial Tira terletak pada adegan yang seperti tidak penting untuk diketahui penonton. Misalnya saja adegan tokoh agama di kampung yang mengatakan bahwa Suci sudah bermain-main dengan makhluk gaib.
Rasanya adegan itu tidak penting untuk disajikan. Karena penyelesaian dari konflik tidak dikaitkan dengan unsur agama. Mungkin serial ini hanya ingin memperlihatkan bahwa kepercayaan agama pada sebuah daerah sangat kental. Namun sayangnya, sang tokoh agama pun kurang meyakinkan dalam serial ini.
Sebenarnya para pemeran pendukung memberikan kualitas akting yang baik. Namun sayangnya kurang menarik perhatian penonton.
Berbeda dengan film Sri Asih dan Virgo. Yang di mana para pemeran pendukung dipenuhi sederet aktor ternama yang memiliki fans bejibun. Seperti Jefri Nichol, Bryan Domani, Mawar Eva, Rebecca Klopper, dan lain-lain.
Mungkin dari segi biaya pun akan berbeda antara produksi film dan serial. Meski begitu, sebenarnya tidak ada yang jelek atau kurang oke dalam melakoni perannya dalam serial Tira. Semuanya tampil oke sesuai dengan karakternya masing-masing.
Di luar prediksi, serial Tira malah menjadi karya terbaik yang dikeluarkan oleh Jagat Sinema Bumilangit dengan cerita superhero Indonesia. Dengan ini, saya malah berharap film Gundala, Sri Asih, ataupun Virgo ada dalam bentuk serialnya juga. Dengan begitu, penonton akan lebih maksimal mengartikan isi cerita. Apalagi film Virgo yang alurnya begitu cepat berpindah-pindah.