Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Kereta Berdarah", Misteri Terowongan Melenyapkan Gerbong Kereta Api

4 Februari 2024   17:57 Diperbarui: 4 Februari 2024   18:10 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Kereta Berdarah (2024). (Sumber: MVP Pictures via okezone.com)

Sayangnya terdapat visual yang dibuat dengan animasi pada saat kereta api itu nampak dari luar. Tidak terlalu mulus dan terkesan buru-buru dalam mengeditnya. Padahal sepertinya masih bisa dibuat lebih halus lagi agar terlihat mirip dengan yang seharusnya.

Akting pada pemain pun terbilang oke dan masuk dalam inti cerita. Terutama akting dari aktor muda bernama Zara Leola yang membawakan karakter Kembang.

Zara Leola berhasil menjadi sosok adik pelindung untuk kakaknya. Begitu perhatian, protektif, dan tidak melepaskan unsur remaja seusianya. 

Raut wajah takut dan penuh kecemasan berhasil ia sajikan dengan baik. Melihat kualitas aktingnya yang cukup menjanjikan, membuat Zara Leola harus semakin mengeksplor karakter lainnya yang berbeda. 

Pemeran Ramla yang dibawakan oleh Putri Ayudya patut diacungi jempol. Ramla adalah seorang istri yang mencari keberadaan suaminya. Suaminya adalah salah satu pekerja yang turut membangun rel kerta api dan terowongan itu. 

Menariknya, Putri Ayudhya tampil dengan suara yang terbata-bata seperti seseorang yang tak terbiasa berbicara atau baru belajar bicara. Ternyata karakter Ramla adalah seorang tuna rungu yang baru saja mendapatkan pendengaran lewat alat bantu dengar yang dikirim oleh suaminya. Sayangnya, sang suami hilang begitu saja dan tak kunjung ada kabar apalagi pulang ke rumah.

Sebelum mengetahui karakter Ramla yang ternyata tuna rungu, penonton sudah merasakan ada yang janggal dengan gelagat Ramla. Hal itu berkat akting yang baik dari Putri Ayudhya. Tanpa perlu menjelaskan dengan dialog, Putri dapat menampilkan karakter Ramla yang tuna rungu.

Sayangnya, saya cukup terganggu dengan akting yang dibawakan oleh Fadly Faisal. Bukan kali pertama bagi saya menyaksikan akting dari kakak selebgram ternama, Fujianti. 

Fadly Faisal kerap tampil dibeberapa judul serial dengan kualitas akting yang cukup menjanjikan. Namun sayang, ternyata belum cukup memuaskan jiga harus beradegan dalam film horor yang dipenuhi adegan ketakutan.

Pada intinya, film Kereta Berdarah sangat jauh berbeda dengan film Train to Busan. Meski begitu, film Kereta Berdarah masih sangat layak untuk dinikmati. Dikemas dengan nuansa lokal yang khas ala film horor Indonesia.

Film Kereta Berdarah ingin menyampaikan pesan untuk tidak merusak lingkungan. Apalagi untuk hal-hal hanya menguntungkan pihak-pihak elite politik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun