Tahun 2022 lalu, pecinta film horor dikejutkan dengan film Qodrat yang berhasil menambah level tinggi pada film horor Indonesia. Tak main-main, film Qodrat tembus 1,6 juta penonton selama penayangan di bioskop. Film Qodrat menjadi salah satu film yang meningkatkan standar tinggi film horor tanah air.
Keberhasilan film Qodrat kembali ingin dirasakan oleh sang Sutradara. Bahkan mungkin memiliki target lebih tinggi dari film Qodrat. Meski begitu, bisa saja sang Sutradara sedang ingin menguji kemampuannya lebih dalam lagi. Walaupun masih ber-genre horor, ada ketidaksamaan antara film Qodrat dengan film terbaru sang Sutradara.
Sutradara Charles Ghozali bersama dengan rumah produksi Magma Entertainment, kembali mencoba peruntungannya di awal tahun 2024. Lagi-lagi kembali merilis film ber-genre horor, bahkan dengan salah satu aktor yang tampil di film Qodrat.
Film Pemukiman Setan tampil cukup menjanjikan karena sebelumnya Charles Ghozali sudah menunjukkan kualitasnya dalam film Qodrat. Film Pemukiman Setan sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia sejak 25 Januari 2024.
Meski beberapa hari sebelumnya ada film sejenis yang rilis pula di bioskop, film Pemukiman Setan terasa lebih percaya diri. Mungkin dalam beberapa hari kemudian akan menggeser jadwal tayang film horor sebelah yang nampaknya tidak terlalu mendapatkan review yang oke.
Secara kualitas, film Pemukiman Setan sepatutnya tidak usah diragukan lagi. Sebelum rilis di bioskop Indonesia, film Pemukiman Setan sudah lebih dulu tayang di Jogja-NETPAC Asian Film Festival.
Charles Ghozali kembali menggaet aktor muda yang cantik bernama Maudy Effrosina. Sepertinya Charles Ghozali tampak puas dengan akting yang dibawakan Maudy dalam film Qodrat sehingga kembali diberi kepercayaan menjadi pemain utama dalam film terbarunya.
Usia yang terbilang belia selama bekerja di seni peran, tak membuat Maudy kalah dalam berbagai sisi. Dari penampilan tak usah ditanya lagi. Parasnya cantik dan manis. Aktingnya pun terbilang oke dan selalu memuaskan. Ia kerap berperan di beberapa judul serial drama romansa anak muda.
Film Pemukiman Setan berkisah tentang Alin yang diperankan oleh Maudy Effrosina. Kehidupan Alin berbanding terbalik ketika orang tuanya meninggal dunia. Alin harus membiayai adiknya seorang diri.
Tidak hanya kesulitan untuk bertahan hidup, Alin juga harus melunasi hutang yang ditinggalkan Ayahnya. Mau tidak mau, semua kepahitan hidup harus Alin jalani.
Sepanjang hari, Alin harus banting tulang untuk bisa mencukupi hidupnya bersama sang Adik. Hal tersebut membuat dirinya terpaksa menitipkan adiknya kepada tetangganya yang bernama Ghani. Ghani diperankan oleh Bhisma Mulia.
Ternyata Ghani adalah salah satu dari anggota komplotan perampok. Ia ditemani oleh kedua temannya bernama Fitrah dan Zia. Fitrah diperankan oleh Daffa Wardhana. Sedangkan Zia diperankan oleh Ashira Zamita.
Melihat kondisi Alin yang butuh pertolongan untuk menuntaskan masalah ekonominya, Ghani mengajak Alin untuk bergabung bersama komplotannya. Dengan terpaksa Alin menerima ajakan Ghani untuk mencuri salah satu rumah antik di tempat terpencil. Rumornya, di dalam rumah tersebut terdapat barang-barang berharga yang harganya fantastis.
Tidak mudah bagi Alin untuk dapat diterima dalam komplotan itu. Kedua teman Ghani yang berasal dari Malang tidak mau menerima kehadiran Alin dengan baik.
Aksi perampokan itu pun di mulai. Dengan mudah mereka masuk ke rumah tersebut. Untuk mempercepat waktu, mereka beraksi secara terpencar. Mengambil harta berharga yang ada di rumah tersebut.
Namun saat aksi perampokan berlangsung, mereka merasakan akan sesuatu yang janggal tepat di belakang punggung mereka. Kendati demikian, aksi pencurian terus dilakukan sampai mereka selesai mengumpulkan harta benda yang akan dibawa.
Semuanya berubah menjadi horor ketika mereka menemukan banyak sisa-sisa mayat dan tulang belulang. Diantara tumpukan itu, ada seorang perempuan yang terpasung dalam keadaan hidup.
Merasa iba melihat perempuan itu yang mengaku dijadikan tumbal, mereka melepas dan mengajak perempuan itu untuk ke luar bersama-sama. Namun ternyata mereka tersadar tidak bisa ke luar dari rumah itu.
Seluruh akses pintu ke luar tidak bisa terbuka. Mereka terkurung di dalam rumah terkutuk itu. Rumah yang membawa mereka kepada kematian.
Tema perampokan yang digabungkan dengan genre horor ternyata bisa tersaji padat dan menyatu. Tema perampokan yang digunakan dalam film horor ini menjadi salah satu pembeda dari film-film horor lainnya.
Meski sebenarnya masih sama saja, yaitu terjebak di rumah angker yang terkutuk. Tetapi setidaknya, film ini berusaha untuk membangun emosi penonton untuk terlibat pada latar belakang pemeran utama.
Tak hanya adegan horor yang membuat merinding, film Pemukiman Setan hadir dengan adegan aksi yang cukup oke. Penonton disuguhkan adegan pertarungan antara pemeran utama dengan tokoh antagonis yang sedang ia lawan.
Lagi-lagi akting Maudy Effrosina memang harus dipuji lagi. Usai memperlihatkan kualitasnya dalam film Qodrat, Maudy tampak tak membuat kecewa sutradara ataupun penonton. Bahkan bisa terbilang Maudy lebih mendalami perannya dalam film Pemukiman Setan.
Maudy begitu piawai dalam memainkan senjatanya, yaitu pedang. Sorot matanya begitu tajam menambah cerita lebih hidup dan lebih mencekam.
Hebatnya, tidak hanya sang peran utama yang tampil berkualitas. Para pendukung pun tak main-main menunjukkan kualitas aktingnya.
Terutama Adinda Thomas yang berperan sebagai setan dalam film ini yang bernama Sukma. Wajahnya yang cantik di make up sampai sulit dikenali. Yang tersisa hanyalah wajah seram yang menakutkan. Lengkingan suaranya begitu membuat penonton merasa seram setengah mati.
Tidak hanya para pemain, make up artist yang memoles wajah cantik Adinda  Thomas menjadi setan yang menyeramkan perlu diacungi dua jempol. Bahkan bisa diberi empat jempol. Dukungan make up yang luar biasa menyeramkan, membuat penonton kesulitan mengenali wajah khas Adinda Thomas.
Sepertinya tidak perlu untuk dibandingkan mana yang lebih baik antara film Qodrat dengan film Pemukiman Setan. Meskipun keduanya sama-sama merupakan karya hebat dari sutradara Charles Ghozali, kedua film tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Yang terpenting adalah Charles Ghozali tidak pernah ingin meniadakan ciri khasnya dalam setiap karya film horornya. Bagi penonton yang sudah pernah menonton film Qodrat lalu menonton film Pemukiman Setan, akan merasa ada elemen yang sama diantara keduanya. Memang itu yang dijadikan karakter oleh Charles Ghozali.
Tidak ada yang bisa memprediksi apakah film Pemukiman Setan dapat sebanding suksesnya seperti film Qodrat. Atau mungkin bisa saja melebihi kesuksesan dari film Qodrat, begitu pula dengan sebaliknya. Kendati demikian, saya lebih senang pada film Qodrat. Point-nya hanya beda tipis saja.
Bukan karena film Pemukiman Setan gagal dieksekusi dengan baik, tetapi karena film Qodrat memang terlalu tinggi kualitasnya. So far, film Pemukiman Setan sangat layak untuk dinikmati di akhir bulan Januari 2024 ini. Apalagi jika dibandingkan dengan film horor sebelah yang sama-sama sedang tayang di bioskop.
Mungkin selama minggu ini film Pemukiman Setan menjadi film yang paling banyak jumlah penontonnya. Namun nampaknya tidak akan berlangsung lama. Mengingat ada dua film horor yang akan tayang di awal Februari dan cukup menjanjikan. Kita lihat nanti di awal bulan Februari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI