Sepanjang hari, Alin harus banting tulang untuk bisa mencukupi hidupnya bersama sang Adik. Hal tersebut membuat dirinya terpaksa menitipkan adiknya kepada tetangganya yang bernama Ghani. Ghani diperankan oleh Bhisma Mulia.
Ternyata Ghani adalah salah satu dari anggota komplotan perampok. Ia ditemani oleh kedua temannya bernama Fitrah dan Zia. Fitrah diperankan oleh Daffa Wardhana. Sedangkan Zia diperankan oleh Ashira Zamita.
Melihat kondisi Alin yang butuh pertolongan untuk menuntaskan masalah ekonominya, Ghani mengajak Alin untuk bergabung bersama komplotannya. Dengan terpaksa Alin menerima ajakan Ghani untuk mencuri salah satu rumah antik di tempat terpencil. Rumornya, di dalam rumah tersebut terdapat barang-barang berharga yang harganya fantastis.
Tidak mudah bagi Alin untuk dapat diterima dalam komplotan itu. Kedua teman Ghani yang berasal dari Malang tidak mau menerima kehadiran Alin dengan baik.
Aksi perampokan itu pun di mulai. Dengan mudah mereka masuk ke rumah tersebut. Untuk mempercepat waktu, mereka beraksi secara terpencar. Mengambil harta berharga yang ada di rumah tersebut.
Namun saat aksi perampokan berlangsung, mereka merasakan akan sesuatu yang janggal tepat di belakang punggung mereka. Kendati demikian, aksi pencurian terus dilakukan sampai mereka selesai mengumpulkan harta benda yang akan dibawa.
Semuanya berubah menjadi horor ketika mereka menemukan banyak sisa-sisa mayat dan tulang belulang. Diantara tumpukan itu, ada seorang perempuan yang terpasung dalam keadaan hidup.
Merasa iba melihat perempuan itu yang mengaku dijadikan tumbal, mereka melepas dan mengajak perempuan itu untuk ke luar bersama-sama. Namun ternyata mereka tersadar tidak bisa ke luar dari rumah itu.
Seluruh akses pintu ke luar tidak bisa terbuka. Mereka terkurung di dalam rumah terkutuk itu. Rumah yang membawa mereka kepada kematian.
Tema perampokan yang digabungkan dengan genre horor ternyata bisa tersaji padat dan menyatu. Tema perampokan yang digunakan dalam film horor ini menjadi salah satu pembeda dari film-film horor lainnya.
Meski sebenarnya masih sama saja, yaitu terjebak di rumah angker yang terkutuk. Tetapi setidaknya, film ini berusaha untuk membangun emosi penonton untuk terlibat pada latar belakang pemeran utama.