Mohon tunggu...
Siska Fajarrany
Siska Fajarrany Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Writer

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Air Mata di Ujung Sajadah", Dua Ibu Berhati Tulus

18 Januari 2024   06:30 Diperbarui: 18 Januari 2024   06:34 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Air Mata di Ujung Sajadah (Sumber: imdb.com via kompas.com)

Gambaran kedua Ibu ini menunjukkan ketulusan yang sangat mendalam. Keduanya begitu menyayangi Baskara. Keduanya pun punya hati yang berjiwa besar untuk mau memahami keadaan anaknya.

Seorang Ibu memang selalu mengalah demi kebahagiaan anaknya. Bahkan sekalipun tidak terlahir dari rahimnya, ia tetap dikatakan sebagai seorang Ibu karena sudah berperan tanpa ada kekurangan sedikitpun sebagai orang tua yang mencintai anaknya.

Secara keseluruhan, alur cerita film ini mudah ditebak dan sering ada di sinetron yang tayang di televisi. Hanya saja memang aktor yang memerankan setiap karakter terbilang berkualitas baik. Bahkan peran Baskara juga patut untuk diapresiasi. Ia berhasil menjadi sosok anak yang bingung dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.

Hanya satu yang cukup mengganjal saat menonton film ini. Peran Titi Kamal sebagai perempuan berusia 20an saat menjadi mahasiswa tidak terlalu cocok. Memang, secara perawakan dan wajahnya terbilang cukup awet muda. Tetapi sangat terlihat dipaksakan.

Terlepas dari kekurangan film ini, pergolakan batin para karakter tersampaikan ke hati para penontonnya. Penonton seolah melihat keduanya sama-sama egois, tetapi juga sama-sama menyayangi Baskara dengan sepenuh hati.

Penonton seolah ikut merasakan jika menjadi salah satu tokoh. Entah mungkin menjadi Yumna, ataupun Aqilla.  Sepertinya, tetap saja akan egois karena merasa paling berhak mendapatkan Baskara.

Ending film ini dibuat tidak sempurna untuk kedua belah pihak.  Memang itu adalah jalan terbaik untuk keduanya. Akan ada saatnya untuk saling mengalah. Ending cerita yang menguras air mata penonton. Melihat seorang Ibu yang harus terpisah dengan anaknya.

Film Air Mata di Ujung Sajadah patut untuk direkomendasikan kepada para pembaca setia Kompasiana. Khususnya bagi penonton yang menyenangi ilmu parenting. Film ini mengajarkan arti ketulusan lewat adegan dan dialog yang begitu tersampaikan dengan natural.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun