Di Islam sendiri disebut nyekar yaitu tradisi berkunjung ke makam keluarga menjelang hari raya. Selain itu, banyak juga umat muslim yang melakukan wisata rohani dengan berkunjung ke makam-makam para wali, ulama, atau sosok yang dianggap bertuah.
Menurut Roro Paul, sayangnya wisata pekuburan seperti ini belum banyak ditata dalam corak wisata dan lokasi pekuburan pun belum banyak diperhatikan oleh pemerintah.
Selain membahas wisata rohani, beliau juga menyinggung mengenai wisata budaya dan wisata sejarah serta integrasi dan koordinasi para pemangku kepentingan yang dapat menjadi acuan dalam mengembangkan potensi wisata di Likupang. Jadi bukan hanya wisata alamnya saja yang ditonjolkan.
Selanjutnya, ada materi tentang tentang membangun pariwisata daerah melalui medium event promosi potensi ekonomi kreatif kekayaan lokal daerah di Indonesia yang disampaikan oleh Pak I Wayan Suwastana yang merupakan, Direktur Sales & Marketing Pacto Convex.
Menurut beliau ada banyak cara untuk menggaet wisatawan. Ada konser, festival, olahraga, eksibisi, dan lain sebagainya. Untuk Likupang sendiri jelas dimungkinkan dapat diadakan acara-acara tersebut.
Dalam pemaparannya beliau juga menyinggung Trend Pariwisata 2022, dimana di tahun ini teknologi menjadi semakin penting dalam pengambilan keputusan, personalisasi dan keahlian lokal akan semakin krusial, perjalanan akan lebih terencana, pariwisata berkelanjutan masih menjadi trend, keselamatan dan kesehatan menjadi fokus penting dan International Corporate Travel pulih paling akhir.
Sebagai penutup sesi 2 hadir Bapak Yosua Makes, CEO Plataran Indonesia yang menyampaikan materi terkait Lesson Learned, strategi membangun pariwisata unggulan berbasis ekowisata taman nasional Bali Barat.
Sebagai tambahan informasi, Plataran Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang mengedepankan ECO Tourism dan sudah sering memenangkan berbagai penghargaan.Â
Motto perusahaan ini adalah True Indonesian Icon dengan konsisten menerapkan cara yang dinamakan hospitality with impact dengan misi masyarakat bisa hidup berselaras dengan alam.
Moto yang sangat menarik yah. Nah, sesuai dengan topik materinya, Bapak Yosua dalam pemaparannya lebih menyoroti pesona wisata di Bali khususnya Ekowisata Taman Nasional Bali Barat.
Materi ini setidaknya dapat memberikan gambaran kepada peserta konferensi Internasional Likupang terkhusus pemerintah pusat maupun daerah untuk mengembangkan Likupang sebagai pariwisata unggulan berbasis ekowisata.