Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sahabat Dalam Kelindan Doa

15 Oktober 2023   11:30 Diperbarui: 15 Oktober 2023   11:56 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah suatu saat, teman baik Haris yang juga teman sepermainanku, menyampaikan bahwa Haris memiliki ketertarikan padaku, tak hanya sekedar sebagai teman. Tapi aku memperlakukan cowok itu dengan tulus sebagai sahabat. Kusampaikan pula melalui temanku itu, agar Haris tidak menaruh harapan padaku. Bagiku menjadi sahabat yang kami jalani selama ini sudah sangat berarti. Rupanya sahabatku ini mengerti bahwa diriku tak memiliki rasa lebih dari sekedar teman.

***

Waktu beranjak mengantar kami lebih dewasa. Haris melanjutkan pendidikan lebih tinggi ke ibukota provinsi lain. Aku sendiri melanjutkan ke universitas di ibukota provinsi wilayah kami tinggal. 

Sebenarnya Haris diterima di fakultas teknik di univeraitas yang sama denganku. Namun ia lebih memilih sekolah tinggi yang memberikan uang saku pendidikan bagi mahasiswanya dan mendapat jaminan pekerjaan di perusahaan-perusahan yang bekerja sama dengan pendidikan tinggi.

Bersyukur, kami masih bisa saling melepas rindu dengan.mengurai gelak tawa dengan kisah masing-.masing selama kuliah saat sedang menikmati liburan semester. Haris sealu menyempatkan menyambangiku ke rumah. Bahkan ia tak sungkan memberikan tanggapan, saran dan masukan, bila aku curhat soal kekasihku.


***

Haris sedikit tergelak, mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan, menggelengkan kepala, tampak mimik mukanya senang melihatku di layar laptopnya.

“Akhirnya, aku bisa menemukanmu dan kita jumpa melalui zoom, Kia!” Aku pun tertawa riang mendengar komentarnya di seberang sana.

Ya, kami telah terpisah jarak, ruang dan waktu, namun terhubung dengan kecanggihan teknologi sehingga bisa melakukan percakapan jarak jauh dan saling menatap wajah masing-masing via online.

"Gimana kabarmu, Har? Berapa anakmu?" Aku menyapanya mulai mengajak berbincang.

"Alhamdulillaah, anakku dua, laki-laki semua. Kamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun