Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rutin Menamatkan Baca Buku Bersama Komunitas Pencinta Literasi

10 Oktober 2023   08:23 Diperbarui: 10 Oktober 2023   12:13 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://th.lovepik.com/image-500305499/the-girl-in-the-cafe-reads-a-book-by-drinking.html

Belakangan hari ini saya jarang menulis artikel di Kompasiana. Aktivitas saya sedang padat dengan jadwal yang tersusun sesuai jam-jam yang telah disepakati. Baik bersama siswa les privat, anak-anak dan para bunda yang belajar tahsin. Baik di rumah maupun di kantor-kantor dinas.

Belum lagi kegiatan saya pribadi untuk mengikuti kajian rutin pekanan. Membuat saya kadang-kadang saja mengunggah artikel.

Alhamdulillah, pagi ini saya mendapat kesempatan libur sejenak dari rutinintas itu. Biasanya selasa pagi ada kajian rutin kelompok, qadarullah, saya agak kurang sehat dan ustazah pembina mengalami hal yang sama. Teman-teman kajian juga ada yang izin. Saya manfaatkan waktu dengan menulis artikel ini.

Sebentar, sebelum lanjut, saya nyruput teh dulu ya.

***

Sebagaimana yang saya tuliskan dalam profil akun Kompasiana, saya memang penyuka buku. Baik novel, kumpulan cerpen, ensiklopedi, sejarah, buku agama Islam, dan pengetahuan lainnya. Meski penggemar novel, namun saya juga menyukai buku-buku di luar fiksi.

Kesukaan dan kecintaan saya terhadap buku sudah lama tumbuh sejak orang tua mengenalkan buku cerita di masa kanak dan mengenal perpustakaan. Hal itu pernah saya tuliskan juga melalui beberapa artikel di Kompasiana.

Seiring berjalan waktu, bertumbuh dewasa dan kini menjadi emak, kebiasaan rutin membaca buku tidak bisa saya tinggalkan. Saya memang menyediakan waktu khusus untuk membaca. Utamanya di siang atau malam hari jelang tidur. Bahkan ketika beperjalanan ke luar kota, minimal ada satu buku yang bawa sebagai teman perjalanan.

Ya, saya lebih nyaman membaca buku fisik daripada buku elektronik yang tersedia di gawai. Karena saya tidak ingin mata lelah terpapar oleh cahaya gawai, maka buku fisik lebih aman untuk mata saya yang minusnya sudah cukup tinggi.

***

Sumber: Bidik layar logo KPL di WAG (Siska Artati)
Sumber: Bidik layar logo KPL di WAG (Siska Artati)

Sekitar awal tahun 2020, saat mengikuti lomba menulis dan panitia mengumumkan nama saya sebagai satu dari sepuluh penulis terbaik, saya berkenalan dengan mbak Fera Andriani Djakfar.

Fera Adriani Djakfar -pemenang pertama dalam Lomba Penulisan di ODOJ 2019- merupakan pembina dari Komunitas Pencinta Literasi (KPL)  yang awalnya beranggotakan para mahasiswanya. 

Melalui beliau, saya mengikuti komunitas ini di Whatsapp Group pada awal Oktober 2020. Beliau akhirnya membuka grup ini buat siapa saja yang suka membaca dan menulis.

Tanpa terasa, hampir 3 tahun saya bersama KPL dan saya merasakan manfaatnya bersama mereka.

***

Bagi pembaca Kompasiana yang juga gemar membaca buku, terkadang bisa menamatkan bacaan dalam beberapa hari, pekan atau bulan. Atau mungkin saking tidak ada waktu, buku tersebut belum jua selesai hingga akhir halaman dan entah sampai kapan akan menyentuh kembali buku itu.

Ada orang yang baca buku hanya di bagian awal, tengah dan akhir, tanpa harus membaca seluruh isi buku. Sedangkan saya pribadi, lebih nyaman membaca halaman demi halaman hingga tuntas.

Nah, melalui komunitas ini, saya makin bersemangat untuk membaca buku hingga tamat. Komunitas ini mengajak anggotanya untuk istiqomah membaca buku minimal satu judul dalam sebulan.

Biasanya, saya mengajukan 3 judul kepada PJ Bulanan yang akan merekap halaman bacaan buku. Malu juga kalau sudah mengajukan judul buku, tapi tak tamat membaca di bulan itu.

Dengan adanya laporan anggota yang membaca buku, kita mengetahui kebiasaan membaca, sehari bisa dapat berapa halaman, sebulan bisa tamat berapa judul buku. PJ merekap, dalam sebulan ada berapa buku yang tamat terbaca oleh para anggota.

Baca juga: Tahun 2020: Momentum Menapaki Jalan Sebagai Penulis (Bagian 1)



Sumber gambar: Bidik layar laporan baca buku Oktober 2023 di WAG KPL (Siska Artati)
Sumber gambar: Bidik layar laporan baca buku Oktober 2023 di WAG KPL (Siska Artati)

Saya mengajak anggota untuk memberikan testimoni tentang komunitas ini, tentang apa yang mereka rasakan mengikuti kegiatan baca buku dan/atau mengikuti antologi bersama KPL  Ya, kami telah terbit satu buku antologi di tahun 2022 lalu.

Alfoun Fajar Mubarak - Mahasiswa, menyampaikan bahwa
dirinya menjadikan komunitas ini sebagai tempat taubat, ketika sudah tersesat minat baca. Dan bisa dijadikan tempat kembali, jika sudah pergi terlalu jauh. "Jalan yang jauh, jangan lupa baca." Ungkapnya disertai dengan ikon senyum.

Rofi' i - Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaichona Moh.Cholil Bangkalan, Madura, mengatakan bahwa grup ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan minat baca dan menerbitkan buku. Meskipun beliau sendiri akhir-akhir ini tidak teratur dalam membaca dan tidak membuat laporan baca, padahal awalnya ketika grup ini terbentuk sempat menjadi sebagai salah satu pemberi materi penulisan.

"Walaupun masih impian, semoga grup ini tetap eksis dan menjadi rumah literasi berskala nasional dan bahkan internasional," demikian doa beliau untuk WAG KPL.

Mbak Fera sendiri selaku pendiri dan pembina KPL turut pula menyampaikan testimoninya. Baginya, komunitas ini didirikan dengan visi dan idealisme cukup tinggi, yaitu ingin menjadikannya komunitas literasi besar seperti Forum Lingkar Pena (FLP), Komunitas Bisa Menulis (KBM), Komunitas Menulis Online (KMO), dan lain-lain. 

Namun, seiring perjalanan waktu, sayangnya, semangat grup ini semakin meredup. Data pembaca buku semakin hari/bulan semakin menurun

Meski demikian, beliau terus berharap agar komunitas ini terus eksis sebagai wadah ruqyah literasi bagi orang-orang yang masih belum suka membaca dan menulis. Juga sebagai wadah taubat literasi bagi yang sesekali meninggalkan kegiatan membaca. Di sinilah tempat kita kembali.

Sebagian antrian target buku yang ingin saya menamatkan membacanya hingga akhir tahun 2023 (Dok.pri Siska Artati)
Sebagian antrian target buku yang ingin saya menamatkan membacanya hingga akhir tahun 2023 (Dok.pri Siska Artati)

Dan, testimoni saya sebagai penggemar buku dengan genre apa saja asal asyik untuk dibaca, saya jadi makin teratur jadwal membaca buku bersama KPL. Benar-benar menyiapkan waktu untuk membaca layaknya shalat 5 waktu.

Bukan disisa waktu atau mengakhirkan masa, tetapi menata jadwal harian untuk aktivitas ini.

Alhamdulillaah, antrian buku yang belum terbaca, satu per satu mendapat gilirannya. Ada banyak kisah penuh haru, hikmah dan ibrah di dalam setiap buku yang dibaca.

Bagaimana dengan Anda? 

Sudahkah membaca buku hari ini?

Salam sehat selalu dan ingat bahagia!

***

Artikel 89 - 2023

#Tulisanke-534
#ArtikelHobby
#KomunitasPencintaLiterasi
#BacaBukuSampaiTamat
#HobiBacaBuku
#NulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun