Alhamdulillah, pada masa sekolah menengah pertama, para guru membantu orangtua dengan memantau medsos siswa yang tertaut dengan jaringan sistem dari sekolah.
Seasyik apapun bermain gawai, anak saya tetaplah pencinta buku. Di saat bosan melanda, pelariannya adalah buku. Baginya buku dan komik adalah hiburan berharga.Â
Hampir sebulan sekali, anak saya menagih jalan-jalan ke toko buku guna membeli buku baru. Nah, ini sih tergantung isi dompet ayahnya, hahaha.
Jika belum berkesempatan ke toko buku, saya mengajak anak ke perpustakaan untuk meminjam buku di sana.Â
Saya dan anak gadis menyukai novel, saat ini kami sedang gandrung dengan novel garapan Tere Liye dengan serial Bumi, Bulan, Matahari, dan cabang-cabang seri novel ini yang mengisahkan tiga tokoh utama persahabatan antara Raib, Seli dan Ali.
Novel remaja yang seru dengan tingkat imajinasi tentang dunia paralel, sangat menarik perhatian kami hingga berusaha memiliki novel ini dengan menabung dan membelinya pada suatu kesempatan.
Jika tak mendapatkan judul yang diinginkan, anak saya berburu pinajam buku dengan kawan lainnya yang juga mengkoleksi novel Tere Liye ini.
Kami pun mengoleksi novel garapannya dengan seri Anak Nusantara, yang menghadirkan kisah semangat anak Indonesia dari latar belakang suku dan budaya. Kental dengan ajaran kebaikan, persahabatan, melawan kejahatan dan membongkar ketidakbenaran dalam lingkungan sosial kemasyarakatan, sungguh menginspirasi!
Meski menyandang sebutan 'kids zaman now' diberikan untuk generasi Z, anak saya tak serta merta menyibukkan diri dan asyik dengan gawainya. Apalagi kini usianya telah memasuki tahap usia bertanggung jawab.
Segala aktivitasnya kini telah diatur sendiri sedemikian rupa. Tetap membantu saya bebersih kamar dan mencuci piring.Â
Sesekali memeras baju, menjemur dan mengambilkannya saat sudah kering. Bahkan terkadang menyetrika baju sendiri saat membutuhkan dan belum sempat disentuh oleh ART.