Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menjaga Kesehatan dan Imun Tubuh dengan Vaksin Booster

15 Maret 2022   17:38 Diperbarui: 16 Maret 2022   01:00 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil tensi saya sebelum vaksin booster | Dok.Pri Siska Artati

Mulai dari sinilah, saya memantapkan diri untuk mendaftar melalui narahubung Klinik tersebut, sekaligus juga untuk suami dan anak, dengan menyertakan data diri yang dibutuhkan.

***

Mengapa saya begitu antusias untuk mendapatkan vaksin booster setelah sebelumnya telah mendapatkan vaksin pertama dan kedua?

Hal ini saya lakukan sebagai upaya pencegahan dari penyakit yang timbul di sekitar kita. Juga untuk menjaga kesehatan dan imun tubuh yang bisa setiap saat tetiba melemah kondisi, sehingga saya pun melakukan upaya ini selagi mampu.

Alhamdulillah, keluarga kecil kami terbiasa mengonsumsi minuman herbal untuk mejaga kesehatan, begitu pula vitamin dan madu selalu tersedia. Ini adalah upaya kami untuk menjaga kebugaran tubuh agar tetap sehat.

Namun, ada kalanya tubuh kita lelah dan terpapar penyakit. Beberapa pekan sebelumnya, suami terkena demam, batuk dan pilek karena terkena hujan setiap pulang kantor, atau kadang malah cuaca yang panas terik seharian.

Selisih dua hari, anak gadis saya juga terserang demam. Begitu pula saya di hari ketiga. Akhirnya kami isoman saja di rumah. Mengonsumsi paracetamol untuk penurun panas dan demam, juga minuman herbal dan madu.

Dalam waktu sekitar sepuluh hari berikutnya, kondisi kami berangsur membaik. Memang agak gliyengan dan batuk berdahak, tapi demam dan pilek sudah menghilang. 

Sekitar awal Maret 2022 setelah pemulihan, kini kami mulai bisa beraktivitas kembali dengan normal.

Kami memang tidak melakukan tes antigen. Berusaha menanamkan pikiran positif bahwa kami terkena flu biasa, gejala sakit tenggorokan juga tidak ada. Penciuman normal, nafsu makan juga terjaga.

Itulah sebabnya, kami bersemangat untuk bisa mendapatkan vaksin booster, sebagai pencegahan dari virus menular di sekeliling warga masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun