Perlahan dengan arahan beliau, saya berdzikir dalam hati, membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas masing-masing 3 kali, ditambah dengan Ayat Kursi (Al-Baqarah ayat 255).
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.
***
Beliau melakukan terapi energi dengan gerakan tangan tanpa menyentuh saya, hanya mengarahkan ke beberapa bagian tubuh saya. Nafas beliau terdengarvteratur, rileks, dengan hembusan yang kadang kuat, kadang lembut. Dengan mata terpejam, saya merakan ada 'hawa' yang bergerak mengalir dari punggung, pundak, leher dan naik ke kepala, terasa ada yang keluar lembut dari ubun-ubun. Dhuuusssss!
Ada juga yang terasa keluar meremang dari jemari, hingga telapak tangan bergetar. Berkali-kali saya bergidik, karena kegelian dengan 'hawa' yang mengalir di leher dan merambat ke telinga.Â
Dalam keadaan mata terpejam, saya melihat gerakan 'aurora' berwarna abu-abu, berubah menjadi putih bersih berpendar, kadang berwarna hijau terang.
Sungguh, perlahan namun pasti, tubuh saya menjadi lebih ringan, kepala tidak lagi kaku digerakkan. Kembali seperti semula keadaan biasa.
Kawan kakak tersebut kemudian meminta saya duduk di kursi dengan punggung tegak, beliau berdiri dan bilang: "Terapi terakhir, jangan kaget ya, coba dirasakan apa yang terjadi."
Beliau menyalurkan energi positif dari arah atas kepala. Tiba-tiba saya merasakan dingin yang luar biasa seperti diguyur es, dari kepala, lengan badan hingga ujung kaki. Saya sempat menggigil beberapa detik dan hanya bisa berucap puja-puji syukur kepada Allah.
Saya kembali segar dan berat di kepala benar-benar hilang. Hanya rasa takjub akan kebesaran-Nya. Dan ini kali ketiga saya merasakan 'hawa aneh' bisa jalan-jalan mengalir di tubuh saya.
Dengan doa dan dzikir mengingat kepada-Nya, hal-hal buruk semoga tidak lagi terjadi. Saya yakin, semua terjadi atas takdir-Nya, dan saya kembalikan kepada Sang Pemilik atas segala sesuatu.
***