***
Kemarau dan hujan, tak ada bedanya di Kota Tepian Mahakam. Cuaca bisa hadir suka-suka, kapan saja dia mau. Pagi hingga sore panasnya bukan kepalang, tetiba malam hingga dini hari hujan deras melanda.
Bisa jadi, di wilayah saya terang benderang dengan suhu yang bikin sumuk. Eh, di wilayah seberang kecamatan, hujan deras mengguyur hingga banjir menggenang.
Jarang saya melihat tanah retak melekah saat (harusnya) kemarau di sini. Tak seperti saat saya tinggal di kampung halaman di tanah Jawa. Kemarau dan Hujan, mereka bersisian hadir dalam waktu yang tak terlalu lama.
Seperti saat ini, hujan terus-menerus menyapa kami. Dan kenangan pun hadir silih berganti. Hadirnya kedua musim, tetap dirindu dan dinanti.
***
#tulisanke-245
#ArtikelKemaraudanHujan
Tulisan Diary Siska Artati hanya di laman Kompasiana, bukan di laman lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI