Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tabungan Vs Investasi, Mana yang Sebaiknya Dipilih?

24 Maret 2021   05:37 Diperbarui: 24 Maret 2021   17:29 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, investasi semacam itu juga mengeluarkan dana, tetapi uangnya tidak hilang karena bisa kita ambil kembali di masa depan. 

Sembari menunggu masa tersebut, dipastikan kita akan mendapatkan hasil, yaitu keuntungan yang sangat besar dalam jangka waktu tertentu, yang dapat menambah jumlah kekayaan yang dimiliki. Hasil bisa berupa tingkat bunga bagi investasi konvensional atau bagi hasil pada investasi syariah. Contoh investasi lain adalah saham, adalah sebuah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan. 

Dalam literatur fiqih, saham diambil dari istilah musahamah yang berasal dari kata sahm, bentuk jamaknya ashum atau suhmah yang artinya bagian, bagian kepemilikan. Artinya pemilik saham adalah pemilik perusahaan.

Jadi, perusahaan mengeluarkan lembar-lembar saham yang dijual kepada masyarakat. Kita sebagai masyarakat bisa membeli saham tersebut. 

Ada yang selembarnya seharga lima ribu, tiga puluh ribu dan sebagainya. Tetapi kita tidak bisa membelinya satu-dua lembar demikian, melainkan dalam satuan lot. 

Lot merupakan satuan resmi yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam transaksi jual beli saham. Mungkin masih ada yang bertanya 1 lot berapa lembar saham? Mengacu pada aturan BEI, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Ketika hendak bertransaksi saham, seorang investor wajib hukumnya untuk membeli atau menjual minimal 1 lot saham.

Singkat cerita, misalkan kita punya dana satu juta untuk membeli saham. Apa yang akan terjadi dengan uang kita ini jika dibelikan saham? 

Uang tersebut tetap menjadi milik kita di masa depan, tetapi nilainya akan berfluktuasi, tergantung harga saham tersebut di pasar bursa. 

Saham perusahan tertentu bisa naik-turun, tergantung dari supply and demand (penawaran dan permintaan) atas saham tersebut. 

Semakin banyak yang berminat, semakin banyak yang minta, maka saham tersebut akan naik harganya. Tetapi bila hampir tidak ada yang meminta, malah berlomba-lomba untuk menjual sahamnya, maka harganya akan turun.

Investasi pada saham harus siap dengan fluktuasi harga. Hasil yang kita dapat ada dua, yaitu yang pertama adalah capital gain (Keuntungan Modal) adalah suatu keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga atau efek, seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti, di mana nilainya melebihi harga pembelian. Misalkan, dulu waktu beli saham harga satu juta, sekarang harganya naik menjadi satu setengah juta, maka keuntunganya kita dapat lima ratus ribu. Kedua, yaitu dividen, keuntungan perusahaan yang dibagi-bagi kepada para pemegang saham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun