Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tawaqal Principles: Tadabbur Surah An-Nashr

10 Februari 2021   10:16 Diperbarui: 10 Februari 2021   10:49 2093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman awal Rasulullaah SAW menyampaikan risalah Islam di Makkah, beliau menghadapi banyak intimidasi, ancaman, kekerasan dan timdakan sewenang-wenang oleh kaum musyrikin Quraish, sehingga beliau dan para sahabat harus hijrah ke Madinah. Selanjutnya saat terjadi kemenangan penaklukan Makkah (Futuh Makkah), kemenangan besar diperoleh oleh kaum muslimin di sana.

Rasulullah membebaskan para tawanan, perlakuan kepada mereka juga baik, berlaku santun, sehingga mereka berbondong-bondong masuk kepada agama Allah karena melihat akhlak Rasulullah yang mulia. Tidak mendendam kepada mereka yang pernah berbuat zalim pada beliau. Itu semua juga karena bantuan Allah, sehingga Rasulullaah berbahagia atas dukungan mereka kepada kaum muslimin. Meskipun hal tersebut ditunjukkan atas akhlak Rasul yang baik, namun semua itu terjari atas kehendak Allah semata.

Ayat Ketiga

Pada saat Rasulullah menundukkan kota Makkah, beliau beserta para sahabat melakukan sholat berjamaah, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Mereka bertasbih, menyeru kepada Allah SWT atas kemenangan yang mereka peroleh, sehingga Kota Makkah berhasil dikuasai oleh kaum muslimin.

Sejatinya, kita sepatutnya bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Ketika sukses, berada pada puncak kenikmatan dan kesenangan, kita bersyukur dan bersabar menjaganya. Pula ketika kita berada dalam titik nadir, tetap bersyukur karena Allah telah mengingatkan bahwa kita masih bersama-Nya. Sematkan sabar dalam perjuangan menggapai kesuksesan berikutnya.
Libatkan Allah dalam segala perjuangan kita, karena pertolongan-Nya senantiasa membersamai usaha kita.
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

***
Rangkuman tausiyah dalam kajian Islam bersama ustadzah pembimbing.
Sumber: Terjemahan Alquran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun