Pada zaman awal Rasulullaah SAW menyampaikan risalah Islam di Makkah, beliau menghadapi banyak intimidasi, ancaman, kekerasan dan timdakan sewenang-wenang oleh kaum musyrikin Quraish, sehingga beliau dan para sahabat harus hijrah ke Madinah. Selanjutnya saat terjadi kemenangan penaklukan Makkah (Futuh Makkah), kemenangan besar diperoleh oleh kaum muslimin di sana.
Rasulullah membebaskan para tawanan, perlakuan kepada mereka juga baik, berlaku santun, sehingga mereka berbondong-bondong masuk kepada agama Allah karena melihat akhlak Rasulullah yang mulia. Tidak mendendam kepada mereka yang pernah berbuat zalim pada beliau. Itu semua juga karena bantuan Allah, sehingga Rasulullaah berbahagia atas dukungan mereka kepada kaum muslimin. Meskipun hal tersebut ditunjukkan atas akhlak Rasul yang baik, namun semua itu terjari atas kehendak Allah semata.
Ayat Ketiga
Pada saat Rasulullah menundukkan kota Makkah, beliau beserta para sahabat melakukan sholat berjamaah, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Mereka bertasbih, menyeru kepada Allah SWT atas kemenangan yang mereka peroleh, sehingga Kota Makkah berhasil dikuasai oleh kaum muslimin.
Sejatinya, kita sepatutnya bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Ketika sukses, berada pada puncak kenikmatan dan kesenangan, kita bersyukur dan bersabar menjaganya. Pula ketika kita berada dalam titik nadir, tetap bersyukur karena Allah telah mengingatkan bahwa kita masih bersama-Nya. Sematkan sabar dalam perjuangan menggapai kesuksesan berikutnya.
Libatkan Allah dalam segala perjuangan kita, karena pertolongan-Nya senantiasa membersamai usaha kita.
Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
***
Rangkuman tausiyah dalam kajian Islam bersama ustadzah pembimbing.
Sumber: Terjemahan Alquran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H