1. Desa Budaya Pampang.
Desa Pampang terletak sekitar 17 Km arah Utara dari Terminal Lempake, Samarinda. Kawasan wisata budaya ini merupakan hasil migrasi penduduk Desa Long Lis Apo Kayan Kabupaten Bulungan pada tahun 1973.Â
Daya tarik utama yang dapat disaksikan adalah rumah adat Lamin (artinya rumah), tari-tarian, wanita dayak telinga panjang, upacara adat serta kehidupan sehari- hari Suku Dayak Kenyah secara lebih dekat dimana mayoritas mata pencahariannya bercocok tanam. Jumlah penduduk desa sekitar 750 Jiwa.
Untuk menuju ke Desa Budaya Pampang, kita dapat menggunakan transportasi darat (angkot) Trayek Samarinda -- Sei Siring, sampaikan kepada sopir bahwa anda turun di Pampang, ataupun dapat juga menggunakan ojek atau kendaraan sewa.
Dalam ingatan saya, kurang dari enam kali saya berkunjung ke sana, dalam rangka kunjungan dan urusan kerja saat saya masih berkerja di perusahaan tambang batubara.Â
Juga melakukan pertandingan olahraga persahabatan dengan penduduk sekitar di sana. Foto yang saya tampilkan adalah pose bersama kawan sesama karyawan jelang mengundurkan diri bekerja sebagai sekretaris di sebuah PMA Batubara.
Saya terpesona dengan tarian dan busana yang dikenakan para penari. Dengan penuh manik dan hiasan helai-helai bulu burung besar.Â
Biasanya kegiatan ini digelar saat ada perhelatan atau jamuan tamu di tempat mereka. Tariannya yang awalnya disuguhkan lemah lembut, makin lama gerakannya menjadi dinamis sesuai iringan musik.
2. Bukit Bengkirai
Objek Wisata dengan suasana Hutan Hujan Tropis ( Tropical Rain Forest ) sudah sangat jarang di temui. Di pulau-pulau tertentu bahkan sudah tidak memiliki hutan lagi dan dipenuhi dengan rumah-rumah penduduk. di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, sebuah obyek wisata Hutan Hujan Tropis yang lebih sering di kenal dengan Bukit Bangkirai memiliki Hutan Hujan tropis yang masih sangat alami.
Dengan luas sekitar 1.500 hektar ini memiliki pemandangan yang tidak biasa, pohon-pohon yang tumbuh di hutan ini kebanyakan adalah pohon Bangkirai yang memiliki ketinggian mencapai 40 hingga 50 meter dan berdiameter 2,3 meter dan sudah hidup lebih dari 150 tahun. Itulah alasan kenapa hutan ini dinamakan dengan Bukit Bangkirai.Â