Mata saya membelalak, mulut setengah mengaga, dada sejenak sesak. Bukan sekotak coklat spesial bermerek terkenal seperti dugaan saya sebelumnya, namun sebuah buku Kamasutra!Â
Bersampul hardcover yang sangat cantik nan eksotik, menampilkan gambar sepasang insan yang bercinta bertabur ribuan mawar merah. Meski tak sepenuhnya vulgar, namun judulnya jelas terpampang nyata, menampilkan adegan romatis ala-ala Bollywood.
Saya cekakan dalam balutan mulut terkatup tangan. Saya tumpahkan tawa bodoh di sana.
"Pantes saja semua yang masuk ruangan pasang senyum aneh,"Â gumam kesadaran pun pecah. Beginilah kalau mata saya kurang awas. Ambyar sudah bayangan menikmati sekotak coklat bersama suami.
Benar-benar deh, si Bos.
Buku Kamasutra itu sengaja tidak dibungkus dengan kertas kado atau kotak penutup. Sampulnya sudah menyajikan keindahan itu sendiri, saking eksotisnya tuh buku dengan balutannya yang so sweet, dengan hiasan bunga-bunga mawar. Ditambah pita merah jambu sebagai pemanis buku, saya benar-benar terkecoh dibuatnya.
Saya lihat di bagian belakang, penerbitnya dari Inggris dengan mencantumkan harga menggunakan mata uang poundsterling. Seluruh isinya menggunakan pengantar berbahasa Inggris, complete with coloured exotic pictures, guys!
Tiba-tiba telpon berdering. Notifikasi lampu kedip hijau pada angka, saya tahu darimana bunyi berasal.
"Ya, Pak?" Sahut saya mengangkat gagang telpon.
"Mbak, nanti kalau sudah selesai baca, pinjam ya!" Sambil tertawa cekikikan "Pokoke saya duluan yang pinjam, yo!"
Olala, rupanya Kamasutra sudah menyebar ke seantero kantor site pagi itu. Sepanjang makan siang bersama, olok-olokan kepada saya semakin menjadi.