Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Jalan, Arin.

8 Januari 2021   08:44 Diperbarui: 8 Januari 2021   09:24 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Samarinda berduka.

Kemarin sore sekitar jam 16.00 sampai dengan 17.30 WITA, hujan lebat mengguyur ibukota Provinsi Kalimantan Timur.

Sempat saya membatin, siang jelang sore, tiba-tiba langit berubah mendung gelap. Seperti suasana maghrib. Saya sudah bersiap memfoto fenomena langit dari belakang rumah. Tetapi suara petir dan gemuruh guntur menderu, membuat saya urung mengabadikannya. Malah segera menutup pintu, mencabut semua yang terkontak dengan listrik.

Hanya dalam waktu satu setengah jam, banjir mengepung kota. Berita-berita bermunculan di media sosial. Termasuk banjir bandang yang tiba-tiba menerjang di Perumahan Bukit Pinang Batara RT.13 Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda.

Banjir bercampur lumpur menerjang kawasan perumahan yang bersinggungan langsung dengan bukit hijau yang jaraknya beberapa ratus meter dari rumah saya. Video rekaman kejadian bersliweran masuk ke WA saya. Banjir menggenang setinggi perut orang dewasa. Suami saya pun baru bisa sampai di rumah pukul 20.00 WITA.

Potongan gambar dan video kejadian banjir yang mengepung kota bisa pembaca simak melalui akun instagram Beritaterkinismr.

Tak disangka, pagi ini saya mendapat kabar duka.

Innalillahi wa inna illayhi raaji'uun

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Berita Duka. Telah berpulang ke Rahmatullah putri kedua Acil Rida, ARDELIA SHARAMITHA AZHARINE. Mohon doa. Semoga Arin diterima di sisi Allah SWT. Aamiin.

Seketika saya menangis sesegukan, tak terbendung. Berkabar dengan sahabat yang lain, memastikan kebenaran berita tersebut.

Terbayang wajah Bunda Ria, temen satu grup pengajian dengan saya. Merasakan kehilangan mendalam atas berpulangnya anak tercinta.

Sesuai unggahan foto diatas, diperoleh kabar bahwa ananda Arin dan Ibunya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, usai menjenguk neneknya. Berhubung banjir melanda di Jl. Juanda dan Jl. Suryanata, mereka menyeberang jalan mengambil jalan pintas untuk bisa masuk gang yang dekat dengan rumah mereka. 

Tak disangka, Arin memegang tiang listrik, refleks menjerit, lalu terjatuh ke air. Ibunya yang kaget sempat menahan tubuhnya, merasakan juga adanya kejut listrik tersebut. Warga yang melihat kejadian langsung menolong dan mengantar ke rumah sakit. Qadarullaah, Arin dipanggil keharibaan-Nya.

Arin adalah teman satu sekolah dengan anak saya semasa sekolah dasar. Namun berbeda pilihan ketika melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Almarhumah adalah anak yang baik, anak rumahan. Ayahnya pun baru saja berpulang sekitar setahun lalu. 

***

Saya merenung. Kadang kita abai dengan berita dan info yang beredar. Disaat musim hujan dan banjir mengancam, harus selalu waspada dengan arus listrik yang mengintai. Tak hanya di dalam rumah, di jalanan pun kita musti peduli dengan keadaan sekitar. Arin yang tersengat dari sentuhan tiang listrik, membuat kita makin tersadar dengan bahaya tersebut.

Selamat jalan, Arin. Tugasmu telah purna di masa remaja. In syaa Allah menjadi cahaya mata hati ayah dan bunda, kakak dan adik, kerabat dan sahabat. Syurga menantimu, Nak. Kami berdoa terbaik untukmu. Allah menyayangimu, Aamiin.

***

Duka di 8 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun