***
Tiga hari berlalu. Tubuh Singa terasa payah. Lebam hampir sekujur tubuh. Dia hanya berdiam diri di gua. Para tupai tetangganya, rajin memberikan minuman air kelapa pelepas dahaga. Harimau membawakan sejumlah daging untuk makan keperluannya menyembuhkan diri.
Saat mereka tengah berkumpul di mulut gua, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kehadiran Ular, Monyet, dan Kancil.
Harimau memamerkan taringnya. Terlihat amat kesal dengan Kancil yang telah berbuat jahat pada sahabatnya.
"Apa maumu kemari, Kancil! Teganya kau berlaku begitu pada sahabatku!" Sergahnya membuat Kancil pucat.
"Tahan amarahmu, Harimau!" Tupai tua menghadang  Harimau yang hendak mencengkram Kancil.
"Aku menemukan dia di lubang perangkap," Monyet mulai membuka cerita.
"Rupanya sejak kejadian Kancil nge-prank Singa, ia terperosok ke dalam lubang perangkap yang cukup besar di hutan. Aku mendengar suara rintihannya di suatu malam. Ternyata sudah seharian dia terperangkap. Kubantu membuka jaring-jaring di atas lubang, tapi tak kuat mengangkatnya. Untunglah, Ular datang membantu menyeretnya hingga permukaan." Monyet bercerita sambil mengunyah pisang yang dibawanya.
"Aku telah mendengar kejahilan Kancil padamu, Singa." Ular menatap tajam pada Kancil yang tertunduk malu. Singa masih terdiam menahan amarahnya.
"Maka ketika aku turun ke liang perangkap, kulilitkan tubuhku padanya. Ia merintih dan sesak napas. Terbata mengucap maaf dan berjanji tidak akan berbuat jahil." Sambungnya dengan mendesis. "Sesusai janjinya padaku, kubantu dia keluar dari liang."
Semua mata memandang Kancil. Si Gempal bertotol putih itu perlahan memberanikan diri mengangkat wajahnya.
"Maafkan aku, Singa. Aku hanya bermaksud canda saja. Kupikir gong besar itu benar-benar bisa mendatangkan makanan lezat seperti mimpiku sebelumnya. Maaf, telah membuatmu menjadi lebih gemuk sedemikian rupa gara-gara ulahku!" Masih terbata-bata, sempat-sempatnya Kancil menyindir tubuh Singa yang masih lebam.Â
Ia tersentak! Singa mengaum menerjangnya dan mengunci lehernya. Kancil mencicit kesakitan. Semua memandang dengan jeri!
"Masih untung kau hidup, Kancil! Apa jadinya jika kau jadi santapan hari ini?" Singa melotot tajam.