"Aa..aampun, Sii..Singa! Min..ta..aaam..pun!" Kancil merintih.
"Cukup, Singa! Beri kesempatan dia bernafas!" Seru Monyet.
"Berjanjilah di depan kami semua, bahwa kau tak akan lagi mengulang kejahilanmu yang tidak lucu! Perbuatanmu mengibuli Singa, telah mepertaruhkan nyawanya." Tupai tua meminta tegas kepada Kancil.
Singa melepaskan cengkeramannya. Kancil bangkit perlahan. Berusaha berdiri tegak di hadapan Singa, Harimau, Ular, Monyet dan para Tupai.
"Aku berjanji, mulai saat ini aku tak akan berbuat jahil lagi. Aku minta maaf atas perbuatanku pada Singa dengan sungguh-sungguh. Beri aku kesempatan memperbaiki diri." Kancil terisak, tubuhnya bergetar. Tak tahan jua melihat lebam pada tubuh Singa.
Kancil menghampiri dan memeluk Singa. Mebelai surainya dan menumpahkan tangisnya disana.
"Baiklah, kami menjadi saksi. Jika terulang lagi, tak akan ada ampun bagimu, Kancil." Tegas suara Singa, disambut auman Harimau, desisan Ular, cuitan Tupai dan tepuk tangan Monyet.
Kancil membuktikan janjinya.ÂSejak saat itu ia belajar bahwa dirinya harus mendapatkan tiga hal: kepercayaan, cinta dan rasa hormat dari kawan-kawannya karena ucapan dan perilakunya.
****
Tema hari ke-5: Cerita Fabel
7 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H