Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bangsa Indonesia Jangan Menjadi Bangsa yang Tidak Bahagia

18 Oktober 2020   20:00 Diperbarui: 18 Oktober 2020   19:58 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebaliknya dengan materi kadang menjadi semakin miskin hati dan tidak tenang, karena terus berpikir untuk menjaga dan menyelamatkan materi tersebut terus menerus (banyak yang sudah tahu ini, tetapi hanya orang-orang yang memiliki kebersihan hati yang mampu menjalankannya). Bangsa yang tidak bahagia jika terus dibiarkan dikhawatirkan sulit berprestasi karena hanya bisa memproduksi hal yang kontra dengan kemajuan.

Bahkan seringkali terjadi jika seseorang yang sangat keras bersuara dalam perjuangan, kemudian diakomodir dan diberikan amanah oleh yang menjadi lawan politiknya, akhirnya tidak ekstrim lagi alias menjadi diam, ternyata lebih ke  kepentingan pribadi, miris. 

Jika dulu seseorang diakomodir karena keahliannya dalam bidang tersebut (efektif) saat ini lebih kepada siapa yang paling keras berteriak (tidak efektif). Apakah dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan sehingga ini menjadi lahan baru di era demokrasi, pekerjaan di tempat wangi dan pretise serta dilihat banyak orang, penuh hormat serta mudah mendapatkannya tetapi dengan cara yang kurang pas,  hina sekali bangsa ini jika demikian.

Semoga gejolak-gejolak yang muncul tersebut selalu dapat terkendali dan hanya karena emosi sesaat, dijauhkan dari chaos yang berujung keamanan nasional terganggu. 

Harapannya pemerintahan sekarang dapat selesai hingga akhir periode jabatannya di tahun 2024 agar proses pengalihan kepemimpinan nasional dapat berjalan baik seperti saat pengalihan kepemimpinan dari Bapak SBY ke Bapak Jokowi lalu di tahun 2014, serta tidak mewariskan kepemimpinan yang membebani pemimpin berikutnya agar pemimpin berikutnya dapat menyelesaikan banyak hal, dengan demikian semakin jelas arah dan jalan mendekati tujuan bersama hidup aman nyaman damai harmoni.

Kemajuan teknologi informasi harus bisa mengubah kehidupan berbangsa menjadi lebih baik dan maju, karena manusia yang memiliki akal sehat yang mampu menterjemahkan perkembangan teknologi sebagai bahan bakar positif. 

Jika ini dapat diresapi, dimengerti dan dipahami dan dijadikan pedoman dalam perilaku maka bangsa Indonesia adalah bangsa yang bahagia, bangsa yang bahagia memiliki kehidupan yang berkualitas tinggi karena munculnya kesadaran, kepedulian untuk hidup tertib dalam bermasyarakat berbangsa.

Jakarta, 18 Oktober 2020
Dr. SusiLawati M.Han.
Wakadep Luar Negeri dan Keamanan Nasional DPP PD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun