Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Studi Kasus Bisnis Mak Comblang di Lereng Gunung

12 Oktober 2024   01:46 Diperbarui: 12 Oktober 2024   02:13 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

"Masa dengan berondong? Nggak salah tuh?" Tanya Nisa terpana. Sungguh ajaib penawaran jodoh yang didengarnya.

"Ya, nggak salah. Kan masih muda, kuat, dan sehat," jawab Bi Isah sembari mengedipkan mata kanannya dengan genit. Untuk sesaat, ia tampak lebih muda 20 tahun.

"Nggak ah."  

"Pak Ustaz bilang kalau mau, nanti diberi rumah dan dimodali berjualan sayur."

"Nggak. Terimakasih."

Keesokan harinya, Bi Isah datang lagi dengan wajah berseri-seri. Semangat tetangga yang satu ini memang tak ada matinya.

"Kata Pak Ustaz, ditambah sawah dan..."

"Cari perempuan yang lain saja. Aku sudah bertunangan."

Bi Isah menjerit, "Sekarang ditambah warung sembako."

Nisa pun tertawa. "Kayak lelang, ya?"

Bi Isah menghela napas. Dengan nada suara segetir sambiloto yang dicampur brotowali, ia berkata, "Coba Bibi masih muda. Mending Bibi yang nikah dengan Geri. Ayahnya kaya raya dan baik hati."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun