Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 12 - Kunti Merah Bagian 3

17 September 2024   14:05 Diperbarui: 20 September 2024   10:14 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Di balik kain merah bertuliskan kanji ini apa, Pak?" Tanyaku sembari menunjuk area di bawah anak tangga.

"Itu ruangan penyimpanan sapu dan tongkat pel," jawab Pak Doni.

Ranko menyibak kain merah tersebut dan terkesiap. "Ada telapak tangan darah. Ray, coba kau lihat juga."

Aku pun menyentuh telapak tangan darah yang tercetak di atas pintu. Tama mendengus dan berkata, "Permainan hantu ini mulai serius. Berhati-hatilah."

"Aku tak melihat apa-apa?" Tanya Fina penuh rasa heran. "Lagipula ruangan itu begitu kecil. Mana mungkin Linda bersembunyi di sana?"

"Ranko indigo," jawabku singkat. "Bolehkah kami memeriksa?" Tanyaku pada Pak Doni.

Sejenak Pak Doni ragu. Ia memilin-milin kumisnya yang tebal. Tapi akhirnya, ia mengeluarkan serenceng kunci dari saku kemejanya dan memutar kunci. Pintunya tetap tidak terbuka walaupun aku mencoba memutar kunci lebih keras.

Setelah aku dan Pak Doni mendobrak 3 kali dengan bahu kami, pintu ruangan tersebut pun berhasil terbuka. Ruangan kecil tersebut sangat gelap dan pengap. Bau amis menyeruak begitu kami membuka pintu.

Aku mengarahkan senter ke sekeliling ruangan. Kami semua terpana melihat pemandangan mengejutkan itu. Si kunti merah melekat di langit-langit ruangan.

HIHIHI.

HIHIHI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun