Aku membebaskanmu dari perjanjian terkutuk.
Mahkluk kegelapan terkurunglah kau di sini.
Abadilah dalam kegelapan.
Perlahan kalong wewe itu lenyap menjadi abu. Dan muncul di Jurnal Hantu yang susah payah kubuka saat aku berada dalam pelukan si kalong wewe.
KALONG WEWE, MAHKLUK MISTIS YANG SUKA MENCULIK ANAK-ANAK. IA LEMAH TERHADAP API.
Farrel terisak, “I…ibu. IBU.” Ia diselamatkan Tama dan Ismi dari celah di pohon mangga saat aku sibuk berkelahi dengan kalong wewe
“Farrel, kau tak apa-apa, kan?” Tanyaku lembut. Anak kecil ini begitu kesepian hingga menganggap si kalong wewe sebagai ibunya. Aku mengetahui dari Ismi bahwa Farrel piatu sejak ia dilahirkan.
Farrel tampak sulit menjawab pertanyaanku, “A…A…A….K…U…KU… AKU…”
Aku, Ismi, dan Tama saling berpandangan. Misi kami menemukan Farrel berhasil. Tapi, ia menjadi gagap. Kami terlambat menemukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H