Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 9 - Hilangnya Farell Bagian 2

17 September 2024   08:25 Diperbarui: 17 September 2024   08:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

Ups...Apakah itu? Aku sangat ngeri memandang sepotong tangan berdarah-darah yang asyik membelai ibu jari kananku. Hampir saja aku berteriak jika Tama tidak mengedipkan sebelah mata hijaunya.

Tama memberi tanda isyarat dan langsung mencakar tangan nakal tersebut. Terdengar suara rintihan. Tangan itu langsung terjungkal dan melarikan diri masuk ke dalam tanah makam di belakang kami. Terdengar isak tangis dalam makam tersebut.

"Manis benar ya sambutan penghuni makam di si...ni," keluhku sarkastik. Baru saja kalimat terucap, makam di sebelah kiriku meledak. Muncullah tengkorak yang berdiri dengan tangan terjulur ke depan.

ISTRI. MANA ISTRI? MANA ISTRIKU?

Suaranya yang parau bergema ke seantero pemakaman. Ia mulai bergerak mendekati kami.

"Jaga jarak, Kek. Tidak ada istri Kakek di sini."

ISTRI. ISTRIKU. ISTRIKU. AKU YAKIN ISTRIKU DATANG.

Tengkorak itu murka. Kedua lubang matanya menyala biru.

ISTRI. MANA ISTRIKU? KALIAN SEMBUNYIKAN DI MANA ISTRIKU?

Tama mendesis, “Ismi, bakar dia dengan obor suci yang kita bawa.”

Tengkorak itu menari-nari dalam jilatan api. Ia terus saja bergerak maju mendekati kami dengan gerakan mengancam. Oleh karena itu, aku pun mulai merapalkan mantera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun