"Tidak semudah itu. Aku sudah menduplikasi foto dan video ini. Aku sudah mengatur jika aku mati dibunuh kau, secara otomatis foto dan video ini akan tersebar di dunia maya."
"ANAK JAHAT! Mengapa kau mempersulit hidupku?"
"Kau sendiri yang memulainya dengan mempersulit hidupku. Kau mengadu pada Ibu sehingga uang jajanku dipotong. Kau juga sengaja merusakkan koleksi gundam kesayanganku. Sekarang saatnya pembalasan dendam," kataku penuh percaya diri.
Mendengar kata-kataku, wajah Rika-chan penuh dengan air mata. Huh, aku tak akan mudah tertipu seperti Ibu.
"Jadi, aku harus melakukan apa agar kau puas?"
"Mudah. Sejak saat ini kau budakku."
"Kau tak takut dengan ayahku yang merupakan atasan ayahmu?" Ancam Rika-chan. Ia mengeluarkan rudal terakhir.
Aku mengangkat bahu. "Apa urusannya dengan orangtua kita? Ini antara kau dan aku."
Rika-chan berkata dengan lemah, "Baiklah."
***
Hidupku kembali normal. Setiap hari Rika-chan mentraktirku. Ia juga membersihkan kamarku dan mengganti rugi koleksi gundamku. Tapi, aku benar-benar salah karena mengira posisiku sudah di atas angin. Kejadiannya begitu horor. Aku tak pernah menyangkanya. Mengapa ini harus terjadi padaku?